The Hooligan

375 148 21
                                    

[Seoul, Sout Korea - Three Months Latter]

[Author POV]

[Author POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor ... dor ... dor ... dor ... dor...

ceklek ... ceklek ....

Door ... door .... door ... doooorr

      Dua orang terlihat sibuk membidik titik tembak jarak jauh di hadapan nya yang jatuh satu per satu. Mereka tampak mengokang senjata beberapa kali dengan kompak nya kemudian melanjutkan aksi menembak nya kembali. 

      Setelah beberapa menit fokus dengan latihan, dua bersahabat itu segera menggantung kembali senjata laras panjang tipe M4 Carbine yang baru saja digunakan untuk berlatih. Seorang instruktur tampak berjalan mendekat sembari membawa dua teropong di tangan.

       Park Jinny dan Kang Seulgi dengan kompak nya melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi melekat dan mengganti nya dengan teropong. Senyum lebar seketika terkembang di bibir gadis berambut pirang itu ketika mengetahui hasil kegiatan olahraga mereka hari ini.

"Sialan, kecepatan tangan dan bidikan mu masih tepat sasaran seperti biasanya. Padahal kamu sudah tiga bulan menjadi warga sipil biasa hahaha." Kang Seulgi terkekeh mengetahui fakta hasil dari olahraga menembak kali ini.

"Hanya keberuntungan, selebih nya adalah banyak nya pengalaman." Park Jinny terkekeh.

"Beuh ... sombong mu masih saja tidak terkalahkan." gumam Kang Seulgi.

"Just kidding, i'm not serious." pungkas nya.

       Park Jinny menikmati hari - hari menjadi warga sipil setelah masa purna bakti dan tiga bulan kepindahan nya ke Seoul, Korea Selatan. 

      Weekend kali ini ia ditemani seorang Kang Seulgi yang merupakan sahabat lama nya memilih memuaskan hobi menembak mereka. Kebetulan juga gadis itu meminta waktu untuk bertemu Jinny di sela - sela hari libur tugas nya, sungguh suatu kebetulan yang sangat baik.

"Ayolah, karena kamu yang menang aku akan mentraktirmu segelas kopi di depan." Kang Seulgi melepas penutup telinga nya.

"Jangan berharap aku hanya akan meminta segelas kopi kepadamu." Park Jinny meletakan senjata yang baru saja ia gunakan ke dalam almari.

"Whatever, there're no limits for my best friend." Kang Seulgi segera merangkul bahu sang sahabat.

       Dua gadis bertubuh jangkung itu segera beranjak menuju ke area depan tempat dimana mereka melakukan latihan menembak. Yah ... kedua gadis itu tergabung ke dalam club menembak Myeongdong Real Gun Shooting Range sejak tiga bulan yang lalu. 

      Shooting Range yang mereka gunakan terdapat area cafe di depan nya. Sebuah meja di pinggir jendela segera mereka pilih karena tidak ada sesuatu yang menghalangi pandangan mata mereka dari situasi jalan yang cukup ramai siang itu.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang