"Ada apa?"
Lea Mizuki menatap sahabat nya yang tampak terdiam setelah menerima telefon dari seorang Dita Karang. Park Jinny tidak menghiraukan pertanyaan sahabat nya dan masih fokus memandangi layar handphone nya.
Ketiga bersahabat itu kini sedang berada di Coex Mall untuk makan siang bersama setelah energi mereka cukup terkuras habis karena kegiatan hari ini.
"Oh shit!!!"
Teriak Park Jinny yang segera membereskan perlengkapan nya. Dia segera menenggak minumanya hingga habis tak tersisa.
"Ada apa, Jin?" Kang Seulgi tampak khawatir melihat kepanikan yang dialami sahabat nya.
"Aku harus menemui Dita dalam lima belas menit." jelas nya.
"Mwoya? Bagaimana kamu akan sampai di Nonhyeon dalam waktu lima belas menit, pabbo? Kita ada di Coex sekarang. Butuh dua puluh menit untuk sampai disana. Itu juga kalau kamu tidak terjebak macet di jalan." Lea Mizuki tampak menggeleng - gelengkan kepala.
"Aku tidak peduli, ini antara hidup dan matiku. Aku pergi dahulu untuk menyongsong masa depan ku guys." Park Jinny segera berlari meninggalkan kedua sahabat yang sama - sama merasa bingung dengan tingkah satu sahabat nya itu.
"Apakah dia akan menggunakan helikopter untuk sampai di rumah Dita hanya dalam waktu lima belas menit?" Lea Mizuki kembali terkekeh.
"Aku tidak yakin. Jam - jam saat ini adalah jam rawan macet dimana - mana. Semoga dia bisa sampai tepat waktu." Kang Seulgi turut menyeruput minumnya.
Kling ... klong ... kling ... klong
Lea Mizuki dan Kang Seulgi hanya saling menatap. Perhatian pilot asal Jepang itu kembali teralihkan ketika ia mendengar berondongan notifikasi pesan yang sedari tadi dikirim kekasih nya.
"Oh shit!!!"
"Uhuuuk ... uhuuuk."
Teriakan Lea Mizuki berhasil membuat tentara angkatan darat Korea Selatan itu terkejut hingga tersedak. Lea yang memperhatikan sahabat nya tampak payah karena terkena tumpahan air segera membantu memberikan nya sebuah tissue.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...