Epilog 1 [The Roses]

475 137 5
                                    

[Hannam The Hill, Seoul - 22.00 KST]

[Author POV]

[Author POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahhhss ... hhhfff ... hhhffff ... hhhfff ... aaahhhss."

       Suara desah nafas berat yang beradu menggema di kamar pengantin baru pasangan Park Jinny dan Dita Karang malam ini. Ini adalah minggu keempat setelah keduanya melaksanakan pernikahan dengan sangat meriah di pulau Jeju.

       Keringat dingin mengucur cukup deras di tubuh Dita Karang dimana sang suami baru saja memulai foreplay nya. Ini adalah percobaan kesekian kali dimana Dita Karang berusaha menjalankan kewajiban nya melayani Park Jinny sebagai seorang isteri.

       Setelah pernikahan mereka berlangsung, Dita Karang memang lebih memilih tinggal di penthouse mewah milik suaminya. Rumah nya di Nonhyeon masih ditinggali oleh Hwang ahjumma dan putrinya yang sebentar lagi akan pindah ke New York karena harus berkuliah di The Juilliard School.

       Park Jinny dengan perlahan melepas satu per satu ikatan tali robe yang dikenakan isterinya. Walaupun suaminya melakukan dengan sangat lembut, tetapi deguban jantung mantan pramugari itu tetap tidak bisa teratur. Disusul keluarnya keringat dingin yang perlahan mulai mengalir di sekujur tubuh nya.

       Gundukan daging padat segera menyembul keluar begitu Park Jinny berhasil melepas bra yang dikenakan isterinya. Dita Karang semakin memejamkan kedua matanya begitu ia merasakan jari jemari suaminya mulai menelusuri area perut datarnya.

       Hanya tinggal G-String berwarna merah yang tersisa di tubuh isterinya. Park Jinny yang memperlakukan isterinya bak seorang ratu jika urusan diatas ranjang mulai meraba area sensitif Dita yang terlihat cukup basah hingga tercetak di G-String itu.

       Jari jemari lentik CEO Park Company yang akan melepas G-String yang dikenakan Dita pun dengan segera di tahan oleh kedua tangan sang isteri. Park Jinny yang tertegun kembali menatap isterinya yang kini sudah dalam keadaan tidak baik - baik saja.

       Sejak awal bulan madu mereka yang dilaksanakan di Hawai, Park Jinny belum berhasil memetik bunga mawar yang ia jaga selama ini. Entah kenapa di saat ia akan melakukan tugasnya untuk membahagiakan Dita, tubuh isterinya seolah - olah menolak.

        Untuk kesekian kali usaha mereka memadu kasih diatas ranjang antara satu sama lain selalu berakhir dengan kegelisahan seorang Dita Karang dengan ketakutan disertai keringat dingin yang membanjir di tubuh nya.

"Sayang, gwenchanayo?" Park Jinny memandangi wajah isterinya yang tampak berusaha menghela nafas panjang.

"Mianhae Chagi, mianhae. Ak-aku belum bisa melakukan nya." Dita Karang terlihat memohon dengan sangat kepada suaminya.

        Park Jinny perlahan kembali menutupi area sensitif sang isteri dengan selimut. Dia hanya tersenyum kemudian mengangguk pelan seolah mengerti ketakutan yang tengah di rasakan isterinya saat ini.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang