[Nonhyeon District, Seoul - 09.00 KST]
[Author POV]
Park Jinny tampak duduk gelisah sembari memperhatikan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Didampingi seorang Kim Dahyun di sebelah nya, sang pilot terlihat menghela nafas panjang untuk kesekian kali.
Sesekali dia melirik ke arah tangga lantai dua tempat dimana kamar putri Dita Karang berada. Sang ibu tengah berusaha membujuk putrinya karena hari ini adalah jadwal persidangan bagi keenam pelaku yang telah melakukan penganiayaan kepadanya.
Kenapa putri Dita Karang merajuk dengan tiba - tiba?
Itu yang menjadi pertanyaan Park Jinny sedari kedatangan nya di rumah itu bersama Kim Dahyun. Bukan kah saat ia menginap disana beberapa hari yang lalu gadis berponi itu setuju untuk hadir di acara persidangan hari ini?
Kedua mata monolid sang pilot segera mengedarkan pandangan kembali ke arah tangga dimana sang ibu tengah menuruni tanpa bersama putrinya. Park Jinny mau tidak mau kembali dibuat menghela nafas panjang.
Sang pilot segera berdiri begitu Dita Karang sampai di hadapan nya. Diikuti oleh seorang Kim Dahyun yang masih berdiri di sebelah Park Jinny. Mantan prajurit itu segera menggenggam tangan sang pramugari.
"Apakah dia bersedia?" Park Jinny memburu pertanyaan. Dita Karang hanya menggelengkan kepala.
"Dia tetap tidak mau hadir." gumam Dita Karang.
"Jadwal persidangan akan dimulai tiga puluh menit lagi. Aku hanya mengingatkan kalian." Kim Dahyun berusaha mengingatkan waktu mereka yang kian mepet.
Park Jinny kembali menghembuskan nafas berat. Kim Dahyun dan sang atasan secara otomatis hanya bisa saling pandang dengan pikiran masing - masing.
"Kenapa anak itu tiba - tiba ingin mangkir dan tidak bersedia hadir dari jadwal persidangan nya? Sangat jelas saat aku menginap kemarin dia ingin hadir dan memaafkan Hyunjin dan teman - teman nya. Apakah dia bisa dengan semudah itu berubah pikiran?" Park Jinny memijit rahang tegas nya.
"Cobalah kamu berbicara kembali kepadanya. Siapa tahu dengan kamu yang berbicara dia mau mengatakan alasan nya tidak mau hadir hari ini." Dita Karang menatap Park Jinny.
"Cobalah boss, benar apa kata nona Dita. Mungkin Yeong Ju lebih mau berbicara dengan mu." Kim Dahyun setuju dengan usulan Dita Karang.
Tanpa berkata - kata lagi Park Jinny langsung bergegas menaiki anak tangga yang menjadi akses menuju kamar Ji Yeong Ju. Dia menghela nafas sejenak sebelum mengetuk pintu kamar gadis berponi itu.
Tok ... tok ... tok ....
"Zuu-yaa, ini aku Oppa. Aku ingin masuk dan mengobrol dengan mu." ucap Park Jinny dengan tenang.
"Masuklah." terdengar sahutan dari dalam kamar.
Ceklek ....
Park Jinny membuka pintu kamar dan dengan segera bayangan gadis berponi itu tampak di kedua matanya. Putri Dita Karang tengah duduk di atas kasur sembari memandangi sebuah album foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...