New York #1

316 140 20
                                    

        Ini pagi hari di Hilton New York JFK Airport Hotel, dimana suhu udara pagi itu masih di angka dua derajat celcius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Ini pagi hari di Hilton New York JFK Airport Hotel, dimana suhu udara pagi itu masih di angka dua derajat celcius. Walaupun salju telah berhenti turun dari semalam, tetapi tumpukan kristal es halus berwarna putih itu sebagian masih menutupi jalan - jalan protokol di kota New York.

        Park Jinny masih tergulung di dalam selimut dengan tenang nya. Pandangan nya menatap lurus ke atas langit - langit kamarnya yang masih terlihat remang. Dia menekuk tangan kanan nya di belakang kepala sementara tangan kirinya bergerak seperti menggambar sesuatu di udara.

Kenapa Dita tidak suka membahas tentang AMDA? Apakah ada sesuatu yang membuat wanita itu trauma dengan kampus seni terbaik itu? gumam Park Jinny dalam hati.

        Suara dengkuran seorang Ogawa Mizuki kembali terdengar di kedua telinganya. Park Jinny segera menolehkan kepalanya ke arah sahabat lama Dita Karang itu. Dia menatap wajah tenang Lea yang sangat nyenyak dalam tidurnya.

Lea eonni pasti mengetahui sesuatu. Aku harus mencari tahu ada hubungan apa antara Dita dan kampus AMDA. gumam Park Jinny dalam hati.

         Park Jinny membangunkan tubuh nya dengan segera. Ia terlihat melakukan peregangan pada sendi - sendi nya yang terasa sedikit kaku. 

        Dia memilih beranjak dari tempat tidur hangat untuk memesan kopi hangat di resto daripada harus berlama - lama mendengar dengkuran keras seorang Ogawa Mizuki.

Ceklek ....

        Park Jinny membuka pintu kamar nomor sepuluh miliknya. Beberapa kali menguap, matanya segera mengedarkan pandangan ke arah pintu depan kamarnya dimana seorang Dita Karang tengah berdiri melakukan panggilan telefon.

        Sang pilot tertegun sejenak menikmati wajah bidadari yang menjadi pujaan nya sudah tampak di depan mata. Hingga Park Jinny akhirnya memutuskan untuk tidak beranjak meninggalkan pintu kamarnya terlebih dahulu. 

       Dia berniat mengamati wanita yang selalu membuatnya bersemangat hingga menyelesaikan panggilan telefon nya. Dita yang mengetahui Park Jinny tengah memperhatikan nya hanya bisa memandangi bareface pilot itu dengan tenang.

Dita 📞

Okay baby, jangan terlalu kelelahan hari ini. Eomma akan membelikan oleh - oleh sesuai pesanan mu.

(Dita Karang tersenyum, kemudian sedikit melirik ke arah Park Jinny yang masih menatap nya dalam diam)

Zuu 📞

Okay eomma, gomapseumnida. I'll be miss you, eomma.

Dita 📞

I miss you too baby. Bye.

KLIK

         Dita Karang mengakhiri panggilan telefon nya dengan senyum terkembang di bibir. Akhir - akhir ini ia sangat merindukan putri semata wayang nya ketika ia bertugas ke luar negeri dengan waktu yang cukup lama.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang