The Defiance

314 143 55
                                    

[Chao Phraya, Bangkok, Thailand - 16.00 ICT]

[Author POV]

        Park Jinny dan Lea Mizuki masih bertengger dengan santai nya di upper deck speedboat yang seharian ini mereka sewa untuk menikmati sunset di sekitar salah satu sungai terpanjang di Thailand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Park Jinny dan Lea Mizuki masih bertengger dengan santai nya di upper deck speedboat yang seharian ini mereka sewa untuk menikmati sunset di sekitar salah satu sungai terpanjang di Thailand. 

       Perbedaan cuaca di negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara itu menjadi salah satu alternatif untuk sementara waktu kabur dari musim dingin yang masih berlangsung di Seoul.

        Pesawat mereka yang telah mendarat di negeri gajah putih sejak pukul satu siang kemarin membuat kedua pilot dan cabin crew itu bisa mengambil waktu santai seharian ini.

        Park Minji dengan kacamata hitam yang menutupi kedua matanya tampak tengah tiduran sembari menikmati langit jingga diatas nya. 

       Sementara Lea Mizuki dan Park Jinny yang masih menikmati sebotol red wine tampak menikmati sejuknya hempasan angin yang mengibaskan rambut mereka.

        Luka lebam yang masih tercetak jelas di wajah cantik Park Jinny cukup membuat pilot asal Jepang dan kekasih nya khawatir melihat kondisi sahabat nya. 

        Setelah menceritakan kronologi luka yang ia dapatkan dari rekan pilot asal Thailand mereka, Lea sang sahabat hanya bisa menyumpah serapahi mantan kekasih Jennie Kim itu dengan dongkol nya.

"Jika saja aku turut bersamamu disana pasti Lisa sudah aku buat diam tak berkutik karena aku akan mengancamnya dengan melaporkan kepada direktur Seok." tukas Lea Mizuki sembari menyesap wine nya.

"Itulah mengapa kamu selalu disebut suka berlindung di belakang direktur Seok jika penyelesaian masalahmu selalu mengancam dengan hal - hal seperti itu, chagiya." timpal Park Minji.

"Tidak ada alasan bagi Lisa untuk memukuli Jinny. Jinny hanya berusaha mengingatkan sahabat nya tanpa berniat untuk mencari perkara dengan nya." Lea Mizuki kembali merasa kesal dengan sikap kekanak - kanakan Lalisa Manoban.

"Semua sudah terjadi lantas apakah kamu akan tetap berniat ingin membuat perhitungan kepadanya? Aku yakin jika Jinny saat itu terpancing tentu perkara sepele seperti itu akan semakin panjang dan runyam." Park Minji kembali berpendapat.

        Park Jinny hanya diam saja menyimak perdebatan antara dua kekasih yang masih berpegang teguh dengan pendapat nya masing - masing. Dia memutuskan untuk tidak menanggapi perdebatan diantara mereka karena ingin menghilangkan semua beban yang ada di pikiran nya sedari tadi. 

        Tetapi gejolak batin nya yang terkadang di penuhi rasa emosi yang muncul secara tiba - tiba kembali datang silih berganti. 

       Belum lagi sahabat kecilnya yang masih kesal karena melihat ia dan ibunya berciuman kala di rumah sakit. Itu adalah double jackpot kesialan yang semakin mengaduk - aduk emosinya.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang