[Incheon International Airport, Seoul - 10.00 KST]
[Author POV]
Ini siang hari di Incheon International Airport. Dita Karang dengan seragam lengkap nya sebagai manager cabin crew tampak berjalan pelan memasuki area bandara yang sudah tampak sibuk seperti biasanya.
Dengan sebuah koper berwarna silver yang selalu menemani perjalanan nya di setiap bertugas, sang pramugari tampak bersemangat dan melangkahkan kedua kaki jenjang nya dengan pasti.
Setelah mendengar apa yang terjadi dengan Lee Soodam dari mulut Park Jinny secara langsung kemarin, tekad nya untuk menjenguk sang sahabat harus tertunda karena tugas penerbangan nya ke Austria tidak bisa di rubah.
Tidak pernah menyangka jika seorang Lee Soodam akan berbuat nekat untuk mengakhiri hidupnya membuat seorang Dita Karang sedikit merasa bersalah. Dia sangat menyayangkan perbuatan nekat yang dilakukan fashion designer itu.
Apalagi kala pertemuan terakhir mereka yang kurang baik di Itaewon menjadi beban tersendiri bagi sang pramugari. Ia sangat menyayangi sahabat yang sudah ia anggap sebagai keluarga dan layak nya seorang adik selama ini.
Langkah panjang sang pramugari segera terhenti begitu mata yang sedari tadi fokus memperhatikan layar handphone menangkap bayangan laki - laki paruh baya yang sangat ia kenali.
Pimpinan Park Company di dampingi beberapa laki - laki bertubuh besar yang menjadi staf keamanan nya tampak telah menghadang di depan mata.
Dita Karang segera menghentikan langkah kaki nya. Tampak senyum sinis terumbar dari bibir laki - laki yang merupakan ayah kandung dari captain Park Jinny dan itu adalah sikap yang Dita tidak pernah sukai.
Park Jin Young berjalan perlahan mendekati Dita Karang yang masih mencoba bersikap tenang. Tangan nya yang meremas erat handle koper menandakan kewaspadaan tinggi yang tengah ia rasakan saat ini.
Park Jin Young kembali tersenyum sembari melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi tidak tertanggal dari wajah nya. Dia memandang wanita yang pernah menjadi isteri dari keponakan nya yang tidak pernah ia duga menjadi seseorang yang dicintai putrinya saat ini.
Dita Karang tampak memundurkan beberapa langkah kaki nya ke belakang dengan perlahan. Dia tidak ingin laki - laki paruh baya itu menyakiti dirinya barang secuil pun untuk saat ini.
"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu Dita." senyum smirk kembali terumbar di bibir CEO Park Company.
"Apakah ada sesuatu yang ingin anda bicarakan, tuan Park?" suara dingin sang pramugari segera terdengar di kedua telinga Park Jin Young.
"Apakah kamu masih bisa bersikap biasa - biasa saja, jika ada seseorang yang hampir mati karena sikap egois mu itu huh?" Park Jin Young kembali terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...