New York

340 145 63
                                    

[Incheon International Airport, Seoul - 20.00 KST]

[Author POV]

        Suasana bandar udara terbesar di Korea Selatan malam itu masih terlihat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Suasana bandar udara terbesar di Korea Selatan malam itu masih terlihat ramai. Daftar pesawat yang akan melakukan penerbangan malam telah mengantre satu per satu untuk memulai boarding baik itu penerbangan jarak pendek maupun penerbangan jarak jauh.

        Ini merupakan bulan di penghujung tahun dimana udara dingin semakin terasa menusuk kulit karena telah tiba pada musim nya. Memasuki bulan Desember ini, Park Jinny sebagai staf baru akan menyelesaikan masa training nya sebagai pilot selama tiga bulan.

       Park Jinny terlihat tengah mengobrol dengan seorang pilot yang baru saja mendarat sebelum ia melakukan briefing dengan Lea dan staf cabin crew nya. Kedua mata monolidnya segera menangkap bayangan seorang Dita Karang yang tengah berjalan memasuki pintu utama airport.

Apakah malam ini dia bertugas? Akan bertugas kemana dia? gumam Park Jinny dalam hati.

       Ditangan nya tertenteng sebuah koper yang menandakan Dita akan bertugas malam ini. Park Jinny segera mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Terlihat sebuah gerai toko bunga di dalam bandara yang masih bersiap merapikan toko karena akan segera di tutup.

       Gadis California itu segera berpamitan kepada teman yang sedari tadi mengobrol dengan nya. Park Jinny segera membelok ke arah gerai toko bunga tersebut sebelum sang pemilik menutup toko nya.

       Sementara dengan secepat kilat, sebuah buket mawar equador berwarna merah sudah berada di tangan mantan pilot fighter itu. Dia segera berlari keluar gerai toko dan kembali mencari bayangan seorang Dita Karang.

       Kedua bibirnya kembali tersenyum ketika ia melihat tubuh orang yang di cari baru saja akan melakukan check in di security check kantor. Dengan mengeluarkan jurus langkah seribu, Park Jinny segera mengejar gadis asal Indonesia itu.

"Good evening, captain Park." sapa petugas security.

"Good evening."

        Park Jinny segera menunjukan ID card nya dan setelah lampu hijau di mesin pengenalan ID menyala, pilot itu segera berlari masuk untuk mengejar langkah pramugari yang panjang itu.

"Dita ssi." teriak Park Jinny.

       Pramugari berponi yang merasa terpanggil segera menghentikan langkah nya. Melihat seorang pilot yang terengah - engah dengan sebuah buket bunga mawar di tangan kanan nya cukup membuat heran wanita itu.

"Eoh captain Park." Dita Karang dengan sikap profesional nya tampak membungkukan badan.

"Aiishhh kenapa formal sekali? Bisakah kamu tidak melakukan itu jika bersamaku?" Park Jinny yang melihat sikap Dita Karang sedikit merasa tidak nyaman.

"Aku hanya bersikap profesional karena kita sedang berada di area lingkungan kerja. Apakah kamu baru saja berolahraga malam - malam begini?" Dita Karang mengernyitkan dahi melihat sang kapten yang masih terengah - engah.

YES!! CAPTAIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang