[Myeongdong, Seoul - Two Days Latter]
[Author POV]
Dorr ... doorrr ... doorr
ceklek ... ceklek ....
doorr ... doorr ... dooorrrr
ceklek ... ceklek ....
doorr ... doorrr ... doorr ... doorr ... dooorrr
Deret bulatan kertas titik tembak berjatuhan satu per satu dengan cepatnya. Park Jinny terlihat sibuk mengokang M4 Carbine laras panjang nya tanpa henti. Dia masih fokus menembaki kertas - kertas itu dengan cepat layaknya menjatuhkan musuh - musuhnya.
Lea Mizuki dan Kang Seulgi yang masih menggunakan earphone dan kacamata sedari tadi hanya mengamati mantan prajurit yang tengah meluapkan emosinya. Mereka bertiga berada di Myeongdong Real Gun Shooting Club sejak dari dua jam yang lalu.
Park Jinny dan Lea Mizuki baru kembali dari Bangkok sekitar dua hari yang lalu. Ini adalah pertama kalinya pilot asal Jepang itu diajak oleh sahabat nya masuk ke dalam klub menembak. Skill menembak partner kerja sekaligus sahabat yang baru ia ketahui hari ini diam - diam membuatnya takjub.
Puluhan solongsong peluru kosong dari senjata laras panjang yang di gunakan oleh Park Jinny tampak berhamburan memenuhi tempat dimana dia menembak. Kang Seulgi yang tahu sahabat nya sedang tidak baik - baik saja dengan permasalahan nya hanya bisa mengamati.
"Apakah dia selalu seperti itu jika mempunyai masalah?" Lea Mizuki menatap Kang Seulgi dimana mereka baru berkenalan hari ini.
"Tidak juga, lebih baik untuk saat ini dia bersikap seperti itu. Setidaknya dia tidak melampiaskan amarahnya kepada orang lain." Kang Seulgi masih mengamati sahabat nya yang masih fokus menembak.
"Disatu sisi aku merasa lega hubungan dia dan Dita sudah membaik. Tetapi kenapa masalah dengan orang tua dan calon tunangan nya selalu terasa memusingkan." gumam Lea Mizuki.
"Apakah kamu pernah melihat calon tunangan Park Jinny?" Kang Seulgi menatap Lea Mizuki.
"Belum. Jinny hanya mengatakan wanita yang dijodohkan dengan nya adalah sahabat Dita. Tetapi aku pun tidak tahu sahabat yang mana karena Dita pun mempunyai banyak sahabat." Lea Mizuki terkekeh.
"Hhmm ... yang jelas wanita yang dijodohkan dengan Park Jinny sangat cantik." celetuk Kang Seulgi.
"Jinjja? Woah ... betapa beruntung nya pilot itu. Kehidupan nya selalu di kelilingi oleh wanita - wanita cantik." Lea Mizuki terkekeh.
"Aarrrrghhhhh!!!"
Lea Mizuki dan Kang Seulgi kembali menatap ke arah mantan prajurit US Air Force itu begitu mendengar teriakan nya. Dia tampak terengah - engah setelah melempar senjata laras panjang itu dengan cukup keras ke sisi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...