Park Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan.
Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini adalah hari ke sepuluh di bulan Januari. Ji Yeong Ju dan Giselle Uchinaga tengah berjalan - jalan dengan santai di daerah Cheongdam Park. Suasana tampak sepi sehingga mereka memilih mengambil duduk di sebuah bench.
Siswa jurusan dance yang sudah sepuluh hari lebih merasakan kesepian karena ditinggal Giselle pulang ke Jepang selama liburan musim dingin akhirnya bisa kembali bertemu.
Tetapi hati siswa SOPA itu masih merasakan sedihan karena sejak insiden dia terjatuh, sahabat baiknya sama sekali tidak menghubunginya.
Park Jinny seakan menghilang bak di telan bumi dari kehidupan Zuu. Mantan tentara itu tetap tidak bisa di hubungi walaupun seorang Ji Yeong Ju sudah mencoba menelfon nya setiap hari.
"Jadi, oppa Jin selama sepuluh hari ini sama sekali tidak membalas pesan - pesan mu?" Giselle Uchinaga menatap wajah sendu sahabat nya.
Gadis berponi itu hanya menganggukan kepala. Dia menatap langit diatas nya yang sudah memutih. Sepertinya hujan salju akan segera turun kembali di daerah Cheongdam.
"Dia tidak membalas pesanku. Satupun Eri, dia tidak membalasnya. Seluruh telefon - telefon ku benar - benar di abaikan nya. Beberapa waktu lalu aku menyambangi rumah nya tetapi setelah menunggu selama empat jam dia tidak kunjung datang dan membukakan pintu. Aku harus bagaimana Eri?" Ji Yeong Ju menatap sahabat baiknya dengan tatapan sendu.
"Bukan kah katamu oppa Jin dan eomma Dita satu rekan kerja? Apakah eomma Dita tidak bisa menyampaikan pesan dan keinginan mu kepada nya?" Giselle kembali mengernyitkan dahinya.
"Eomma mengatakan sekarang mereka berbeda team dan tidak sering bertemu karena jadwal mereka berbeda." Ji Yeong Ju kembali menghela nafas panjang.
"Hhmm ... rumit. Apakah kamu yakin eomma Dita dan oppa Jin tidak mempunyai hubungan khusus? Bukan kah katamu eomma Dita yang awalnya melarang oppa Jin untuk bertemu dengan mu?" Giselle meletakan telunjuk tangan di dagu nya.
"Itulah yang masih aku fikirkan hingga saat ini. Aku yakin telah terjadi sesuatu antara eomma dan oppa. Karena beberapa hari yang lalu aku baru ngeh eomma memakai sebuah kalung di lehernya. Aku menduga kalung itu dari oppa Jin, karena eomma sangat jarang menerima pemberian hadiah dari orang - orang yang selama ini mengejarnya." Zuu turut mengernyitkan alisnya.
"Oke, apakah bisa aku simpulkan jika sementara ini eomma Dita dan oppa Jin saling mencintai?" Giselle tersenyum menatap sahabat nya yang kembali dibuat bingung untuk menjawab pertanyaan sahabat nya.
"Mmmm ... mungkin." Ji Yeong Ju mengangkat kedua bahunya.
"Apakah kamu tidak masalah jika faktanya mereka sudah menjalin sebuah hubungan, Zuu? Eomma Dita adalah kekasih dari sahabat kita?" Giselle kembali mengumbarkan senyum manisnya.
"Oh my gosh ... apa iya oppa Jin mencintai eomma? Setahuku mantan kekasihnya sangat cantik. Teman - teman nya juga banyak yang cantik. Apakah wajar kalau oppa Jin yang sekeren itu mencintai wanita single parent seperti eomma?" Ji Yeong Ju mengernyitkan dahi.
