Park Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan.
Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoo Jong Seok 📞
Jinjja? Apakah ucapan mu serius?
(Yoo Jong Seok bangun dari tidurnya. Ia tampak menyandarkan tubuh nya di headboard perlahan begitu mendengar laporan dari bawahan nya)
Manajer Gu 📞
Yee saajang nim, supervisor LAX terpaksa menyetujui karena captain Park mendesak untuk bertukar jadwal dengan penerbangan captain Manoban.
Yoo Jong Seok 📞
Apakah, captain Lisa menyetujui permintaan nya secara langsung?
Manajer Gu 📞
Captain Lisa menyetujui walaupun mereka sempat terlibat keributan. Itulah kenapa video terkait aksi pemukulan itu menyebar, direktur Seok.
Yoo Jong Seok 📞
Aiiiisshh ... apa yang ada di pikiran dua captain itu huh? Bodohnya mereka telah bertindak sembrono!!
Manajer Gu 📞
Tim kami sedang melakukan investigasi terkait konflik diantara mereka, direktur.
Yoo Jong Seok 📞
Aku yakin konflik yang terjadi diantara mereka pasti hanya seputar Dita Karang, Dita Karang dan Dita Karang. Jadi intinya yang meminta perubahan jadwal dan team secara mendadak Park Jinny atau Lea Mizuki?
Manajer Gu 📞
Laporan dari captain Lisa adalah captain Park yang meminta.
Yoo Jong Seok 📞
Punya hak apa dia bisa seenak nya merubah jadwal team secara mendadak? Dia bukan hanya membahayakan dirinya dan staf lain, tetapi keselamatan para penumpang.
(Direktur Seok menghela nafas panjang)
Manajer Gu 📞
Kami menunggu perintah selanjutnya dari direktur.
Yoo Jong Seok 📞
Jika mereka telah sampai di Seoul, suruh mereka menghadap kepadaku dengan segera. Dan berikan mereka surat peringatan pertama karena kelakuan seenak jidat nya.
Manajer Gu 📞
Algesseumnida, direktur.
KLIK
Waktu telah menunjukan tengah malam di kediaman salah satu direktur pelayanan Korean Air, Yoo Jong Seok. Sebuah panggilan telefon yang cukup mengganggu waktu tidurnya baru saja ia selesaikan dengan hasil akhir rasa kesal memenuhi dadanya.
