Park Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan.
Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bandara udara terbesar di Korea Selatan sekaligus bandara udara terbesar di Asia yang berdiri di atas tanah reklamasi pulau Yeongjeong dan pulau Youngyu bernama Incheon International Airport.
Salah satu bandara tersibuk yang berada di kawasan Asia Timur ini sudah terdapat kurang lebih tujuh puluh maskapai penerbangan yang melayani berbagai rute baik domesti maupun international.
Incheon International Airport, bandara kebanggaan masyarakat Korea Selatan yang menjadi penghubung vital di kawasan Asia Timur ini tidak pernah tertidur dari geliat berbagai aktivitas di dalam nya.
Lalu lalang cockpit dan cabin crew dengan seragam berwarna warni bak seorang model sudah terlalu biasa menjadi pemandangan setiap hari disana.
Beberapa dari mereka ada yang baru akan berangkat bertugas melakukan perjalanan internasional sesuai dengan rute penerbangan maskapai masing - masing dan beberapa ada yang baru mendarat setelah mengudara ber jam - jam di atas langit.
Barisan cabin crew dengan seragam berwarna biru langit terlihat berjalan dengan rapi nya menuju salah satu kantor maskapai penerbangan terbesar di Seoul. Sementara tiga orang berpakaian pilot dengan jas hitam nya tampak mengiring di barisan belakang.
Seorang pramugari dengan setelan seragam berwarna biru tua tampak mengiring paling belakang. Tangan kirinya nya tampak menderek sebuah koper besar berwarna silver sementara tangan kanan nya sibuk memegangi handphone karena tengah berkirim pesan.
Satu per satu staf maskapai itu melakukan pelaporan terkait perjalanan yang telah berlangsung. Penerbangan dari Amerika ke Seoul yang memakan waktu selama tujuh belas jam benar - benar cukup menguras tenaga mereka.
"Selamat pagi kapten Mizuki." sapa salah seorang staf di loket pelaporan yang telah menyambutnya.
"Selamat pagi. Ini laporan penerbangan tujuh belas jam ku. Sekalian aku akan mengambil lembar evaluasi triwulan milik ku." Ogawa Mizuki tersenyum sembari menyerahkan dokumen laporan penerbangan.
"Baiklah, wait a minutes capt." Staf terlihat mengambil dokumen di salah satu locker. "Dan ini laporan triwulan mu. Selamat beristirahat capt."
"Thank you." ia tersenyum kemudian berjalan ke arah ruang medical check up.
Ogawa Mizuki merupakan salah satu pilot senior di maskapai Korean Air berdarah Jepang. Ia memulai karir nya sebagai pilot di maskapai berlivery biru itu setelah lulus dari sekolah penerbang nya.
Dia merupakan pilot lulusan All Aviation Asia Academy (AAA) yang bermarkas di Filipina dimana itu merupakan sekolah pilot terbesar dan terbaik di Asia.
Mengantongi dua puluh ribu jam terbang dalan karir nya sebagai pilot Korean Air selama lima belas tahun, cukup membuatnya masuk menjadi jajaran pilot senior di maskapai berlivery biru itu.
