[Spa Daechi, Gangnam Gu - 14.00 KST]
[Author POV]
Kepulan asap dan harum nya aromaterapi menyerebak di segala penjuru ruangan. Wangi aroma bunga mawar begitu terasa menyegarkan pikiran yang belakangan ini sangat menguras tenaga dan emosi Dita Karang beserta Park Minji.
Dua bersahabat yang tengah menikmati hangat nya air kolam jacuzzi setelah menyelesaikan rangkaian massage yang panjang, semakin membuat tubuh kedua pramugari itu merasakan kesegaran dengan seketika.
Dua gelas red wine telah menemani keduanya selama hampir tiga puluh menit mereka berendam. Keduanya benar - benar menikmati waktu liburnya dengan sangat baik setelah melakukan tugas penerbangan yang begitu panjang.
"Eonni, apakah Jinny dan Lea akan baik - baik saja di sidang etik pertama mereka?" Park Minji yang masih terpejam merasakan sedikit kegundahan yang sedari tadi mengganjal di pikiran nya.
"Entahlah, semoga tidak ada sesuatu yang terjadi. Jika pelanggaran ringan, pasti mereka tidak akan mendapatkan hukuman yang berat." Dita Karang turut menghela nafas panjang.
"Aku harap begitu. Aku hanya khawatir terkait video pemukulan yang sudah kadung tersebar itu. Jika orang yang tidak tahu kronologi sebenar nya, maka orang - orang akan menyangka Jinny lah yang melakukan pemukulan." jelas Park Minji masih dengan mata terpejam.
"Semoga kasus itu bisa segera reda. Aku yakin mereka bisa menanganinya." Dita Karang menatap langit - langit ruang spa.
"Eonni, apakah kamu baik - baik saja saat ini?" Park Minji menatap Dita Karang yang tampak melamun.
"Aku baik - baik saja, jika orang - orang yang aku sayangi juga baik - baik saja." Dita Karang menghembuskan nafas berat.
"Aku tahu kamu bohong. Apakah kamu tengah memikirkan pertunangan Jinny dan sahabat mu itu?" Park Minji mencoba menggali informasi dari rasa penasaran nya.
"Hhhhfff ... bahkan hubungan ku dengan sahabat ku saja masih berantakan sejak terakhir kali kami bertemu di Itaewon." Dita Karang menarik nafas dalam. "Terkadang ada hal yang tidak bisa kita selesaikan sendiri sesuai dengan keinginan dan cara kita. Tetapi ... terkadang kita perlu memasrahkan semuanya kepada yang lebih berhak atas hidup kita, Minji." Dita Karang tersenyum simpul.
"Jadi kamu tidak akan mencoba untuk berbicara kembali dengan sahabat mu? Atau kamu akan menyerah dan pasrah jika memang Jinny harus bertunangan dengan sahabat mu?" Park Minji sedikit merasakan kekesalan seketika melihat sahabat nya yang tampak lebih ikhlas dan pasrah dari sebelum nya.
"Aku mempercayai takdirku. Biarkan takdirku yang akan bekerja, Minji. Jika memang Jinny berjodoh denganku dan puteriku, aku yakin akan ada banyak jalan agar kami bisa bersama." Dita Karang kembali tersenyum.
Kedua pramugari yang tengah fokus dengan obrolan nya kembali teralihkan ketika mendengar nada dering panggilan telefon Park Minji. Gadis pecinta warna orange itu segera mengambil handphone nya yang di letakan di sebuah bucket di dekat kolam mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES!! CAPTAIN.
FanfictionPark Jinny, pilot tempur US Air Force yang memilih pensiun dini untuk kembali ke negara asal orang tuanya setelah hampir tiga puluh lima tahun meninggalkan Seoul, Korea Selatan. Ia harus beradaptasi dengan atmosfer di tempat pekerjaan barunya sebaga...