Penjelasan.

3.9K 73 4
                                    

Oke guys, Naraya ini kan udah terbit, sekedar informasi kalian bisa membeli novel nya di aplikasi Shopee. Author cantumkan link nya ya.

https://id.shp.ee/xeC8h35

Ah iya, pengen kasih bocoran juga kasih liat bentukan novelnya guys, hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah iya, pengen kasih bocoran juga kasih liat bentukan novelnya guys, hehe.

Bisa kunjungi toko diatas yang sudah Author cantumkan ya, kalian tinggal cari novel Naraya disana nanti ketemu deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisa kunjungi toko diatas yang sudah Author cantumkan ya, kalian tinggal cari novel Naraya disana nanti ketemu deh.

Soal novel dan cerita yang ada didalam wattpad itu sangat berbeda, alur di novel lebih enak dan enjoy. Tetapi ending masih Author samakan dengan cerita di wp ya ...

Author belum ada revisi sama sekali di wp, jadi wajar jika masih banyak typo dan berantakan, kalo kalian pengen beli novelnya bisa hubungi nomor dibawah ini.

No : 0823-2446-5530

Author bocorkan sedikit tentang awal jalan cerita yang ada di novel ya. Langsung baca dibawah ini!!!

🦋

01. Mengapa Ini Bisa Terjadi

Seorang gadis kecil tengah menangis sesenggukan sembari menatap sang mama yang sudah bersimbah darah di lantai. Tangannya gemetar ketakutan melihat sebilah pisau tajam menancap di perut mamanya. Namun, ia tak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Sebelumnya ia berada di kamar untuk menunggu panggilan makan siang dari mamanya seperti biasa. Namun, panggilan itu tak kunjung datang hingga membuatnya keluar untuk melihatnya sendiri-apakah mamanya sudah selesai menyiapkan makanan atau belum. Setelah turun, ia malah menemukan seseorang yang tergeletak di lantai dengan kondisi bersimbah darah. Betapa terkejut dirinya saat mengetahui itu adalah mamanya.

"Mama ...," panggilnya lirih, mengguncang tubuh itu dengan pelan dan berniat membangunkannya.

"Mama bangun, Mah. Mama kenapa tidur di sini?" tanyanya dengan air mata mengalir deras. "Makan siangnya sudah siap? Mama pasti kelelahan, makanya tidur di sini, bukan?" monolognya, menatap sang Mama nanar.

"Ayo, Mah ... bangun. Aku lapar, pengen makan," sambungnya berucap parau.

Ia menatap pisau yang masih tertancap di perut sang Empu. "Mama kenapa main sama pisau dapur? Jadi kena perut Mama, 'kan? Biar aku cabutkan pisaunya, ya?" ucapnya, lalu menyentuh pisau itu dengan perlahan.

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang