47. Perkara Burung

574 35 4
                                    

"Apa sih Er!" kesal Nara karena Vier berteriak disampingnya

"Beneran pecah?!" tanya vier penasaran

"Ya enggak lah sayang..." ucap lembut Nara membuat Vier bergidik ngeri

"Bara siapa??"

"Teman bang Reno Riko"

"Ngapain kamu tendang burung nya?"

"Sengaja aja si, soalnya dia deket deket aku, aku udah peringatan buat gejauh tapi malah makin deket terus. gw ancem kalo nggak ngejauh gw tendang, Bara nggak percaya yaudah gw tendang aja burungnya" jelas Nara sambil meng-gerak gerakan tangannya

"Good girl" ucap Vier mengusap rambut Nara sayang

"Belum selesai tau!" kesal Nara

"Ada lagi?"

"Iya, terus Bara ngomong sama aku buat nidurin hiunya.." ucap Nara menggantung

Xavier mendelik setelah mendengar penuturan Nara. "Terus kamu mau Ay?!" tanya Vier panik

"Soal itu aku nggak mau.. kan aku bukan pawang nya hiu, bisa mati kalo disuruh nidurin hiu lah aku nya! terus dia maksa gitu karena nggak mau, terus aku tendang lagi burungnya jadinya udah aku tendang 2× dianya kesakitan aku tinggal aja deh dia sendirian" terang Nara membuat Vier bernafas lega

"Lain kali jangan mau kalo disuruh cowo buat kek gitu" nasehat Vier

"Gitu apa?" tanya polos Nara bingung

"Nidurin kek gitu"

"Kek gitu apa?" heran Nara tambah bingung

"Yang dimaksud Bara itu bukan hiu tapi burungnya Aya!" geram Vier ingin memakan gadis depannya

"Apa sih! hiu itu burung? terus burung itu hiu gitu?" tanya Nara belibet

"Huftt.. bukan sayang.. burung itu punya nya anak cowo" jelas Vier samar samar

"Jadi setiap cowo punya burung?" bingung Nara

" Ah.. cape.." keluh Vier

"Apa sih Er! Aku nggak paham tau!" sebal Nara

"Ck! kamu polos tapi jangan kepolosan" geram Vier

"Ya apa jelasin ke aku!"

"Ya itu tadi udah dijelasin!"

"Aku masih nggak paham!"

"Terus harus di pahamin gitu ke kamu!

"Ya iya biar aku paham!"

"Semua cowo punya burung Ay.."

"Ya terus maksudnya apa? kamu juga punya burung?"

"Iya aku punya! sekarang aku juga bawa burungnya"

"Mana?"

Vier menatap malas gadis didepannya ini, rasa ingin menerjunkan ya saja di tebing. "Bukan burung hewan Aya!"

"Ya terus burung apa!" kesal Nara

"Burung papilo!"

"Papa nggak pelihara burung!!" bingung Nara pusing

"Bukan burung hewan sayang..." tekan Vier

"Terus burung APA!!!" teriak Nara didepan Vier

"Penis!!"

"Er kamu kenapa ngomong jorok!!" teriak Nara histeris ingin menangis

"KYAAAA.." teriak Vier frustasi

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang