20. Mak Lampir Licik!

724 36 10
                                    

"NARAYA!!"

"LO NGAPAIN KEMBARAN GW!!"

Bughh

Pyarr

"Anak sialan berani beraninya kamu melukai anak saya!"

Nara yang terkena bogem dari Geo pun lemas tubuhnya belum terisi dan energi terkuras membuatnya tak berdaya.

Nara berusaha bangun untuk membalas perkataan geonjing "KALO RENO GW LUKAIN TERUS GW LO LUKAIN... APA BEDANYA HAH!, LO JUGA SAMA SAMA SIALAN!" jawab Nara berteriak kepada Geo yang sedang tertegun

"Kakak kenapa lukain abang!!" ucap Ciara sama berteriak dan mendorong Nara keras

Bruk

Naraya yang belum siap akan perlawanan dari Cia sehingga Nara terjatuh dilantai bersimpuh "Terus Lo apa?"

Nara berdiri lalu mendorong Ciara penuh tenaga "Lo juga sama!"

Bugh

Tubuh cia menghantam tembok di belakangnya dengan keras "NARAYA ZEE!!!" teriak mereka termasuk Reno

Bughh

Bugh

Bughh

Devano memberi bogem dengan brutal kepada Nara yang lemah. "Bang Dev udah" ujar Cia lirih lalu berdiri menghampiri Nara

Jleb

"Akhh!" kaget Nara saat benda tajam seperti menusuk pinggang nya

Mereka semua kaget saat Nara tiba tiba mengerang tertahan "Nar-"

"Hiks hiks Cia nggak sengaja hiks.."

"Maafin Ciara hiks hiks.. papa, papa percaya sama Cia kan?"

"Abang..?"

Mereka semua mematung saat melihat pisau tajam mengkilap sudah tertancap di pinggang kanan Nara yang hanya terdiam.

"K-kita percaya kok dek sama kamu" jawab Reno lembut

Deg

Naraya terkejut akan nada Reno yang begitu lembut dan sayang, baru beberapa menit Reno meminta maaf pasal kesalahannya kenapa dia yang mencari salahnya sekarang ini.

"K-kalian keluar!" Ucap Nara menahan perih

"Engg-" ucap Riko terpotong

"KELUAR!!" ujar Nara lantang dan mengagetkan mereka

Tak lama dari itu, mereka semua keluar meninggalkan Naraya sendirian "Ah ini pisau tajam juga"

Sertt

"Arghh.."

Prang

"Pisau kampret!" ujar Nara saat sudah melepaskan pisau dari tubuhnya lalu membuang sembarang arah

"Licik juga tuh mak lampir!" kesal nara saat mengigat Cia yang sok polos

Drttt

"...."

"Lewat pintu belakang"

"...."

"Bentar jangan di tutup dulu"

"...."

Ceklek

Kriettt

"Dorrr"

"Wahh ada singa tolong..!"

"Shuttt"

"Aishh Mbak kenapa ngagetin saya.. untung nggak jatuh makan nya!" kesal mas kurir makanan

"Ehehe maaf mas sengaja"

"Yaudah lah ini pesananya"

"Uang nya udah kan mas"

"Udah!"

"Dih, eh mas kalo saya pesan lagi lewatnya sini ya mas"

"Aman lah mbak kalo gitu.. tapi ada tips nya ya"

"Idihh" sinis Nara tapi gitu juga ia menyetujuinya

"Eh mbak saya lewat sini juga penuh perjuangan, lewati lembah turuni gurun!"

"Hhhh iya iya udah Sono pergi"

"Terimakasih, namanya siapa mbak?"

"Panggil dek Ara aja mas"

"Dek?"

"Heem"

"Yaudah terserahmu lah dek Ara"

"Ahaha anjay keren kali lah aku"

"Udah kan saya mau pergi ini"

"Bentar dulu, nama masnya siapa?"

"Nama mas Gellen"

"Ok ok udah ya mas Gel makasih"

"Sama sama"

Kriett

"Hufft, akhirnya gw bisa makan juga hihi mana mamasnya ganteng lagi"

"Uhuy enak kali" ujar Nara lalu mencomot satu persatu pesanannya

DEVILLE

Bang Vero
Kita menang Queen

Bang Bimo
Seperti biasa

Bang Leo
Ya iyalah kan kita yang maju

Bang Diro
Namanya juga Deville

Bang Oreo
Kalo yang lawan kita mah rata semua

Nesya
Gw makin jago tau gelud nya

Bianka
Gw juga coy

Alesya
2 in

Anda
Ada luka berat nggak dari kalian?

Alesya
Nggak ada cuma luka kecil semua
termasuk mafioso kita

Anda
Syukurlah, mending kalian istirahat aja yang cukup

Bang Vero
Hmm

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang