25. Drama

646 35 4
                                    

🐌🐌🐌

Kring kringg

Murid murid berhamburan keluar kelas saat mendengar suara alarm istirahat, mereka berbondong bondong menuju kantin yang letaknya melewati lapangan.. mereka bisa melihat murid yang terkena hukuman dari para OSIS.

"Wehhh bebeb gw kasian"

"Weh itu siapa?"

"Mata Lo buta ya geng gior lah!"

"Bukan itu.. gw juga tau
Itu loh yang ada diantara mereka!"

"Ah iya baru nyadar gw, gila cantik banget gw jadi insinyur"

"Kok bisa ya dia kena hukuman bareng
Saga dkk"

"Ya bisa lah!"

Begitu kah kira kira obrolan mereka yang sedang memperhatikan ke 6 murid tersebut.

"Eh eh liat deh Cia samperin mereka"

"Hmm kira kira apa yang akan terjadi?"

"Liat aja dulu"

Nara yang melihat cia yang ingin menghampirinya pun menyunggingkan senyum tipis 'pasti ada drama nih.. liat aja mukanya udah kaya singa haha, bisa gw manfaatin nih buat drama yes' batin Nara bersorak gembira

Brukk

"Aaww..." teriak Nara tertahan saat tubuhnya didorong oleh Cia

"Kakak apa apaan sih deket deket sama mereka!" ucap Cia membentak Nara

"Sshh" ringis Nara yang mulai melancarkan aksinya

"Kakak jawab!"

Sagara yang melihat terjadi keributan pun mulai bertanya kepada tunangan nya "Cia ada apa dengan mu?" tanya Sagara heran

"Lihat kak dia mencoba mendekati mereka! hiks hiks.." ucap Cia yang mulai terisak

"Lo kenapa?" tanya Nara yang menyentuh pergelangan Ciara

Ciara yang reflek pun menyentak tangan Nara dan menyebabkan Nara tersungkur kembali "Aaarrgh..!" teriak Nara yang hampir saja mencium batako sekolahan

Mereka heran dengan Ciara yang tidak jelas marah marah kepada seseorang yang tak melakukan apapun sedari tadi.

"Lo nggak apa Ra?" tanya seorang cowok yang termasuk jajaran populer di sekolah

"Gellen.." gumam Nara ngelag

"Lo baik?" tanya Gellen lagi lalu menarik Nara untuk berdiri, Nara yang di tarik pun ikut berdiri

"Aaa beruntung bet cewe itu"

"Gw juga pengen digituin
Sama Gellen sayangku"

"Langsung pegangan tangan dong ya"

"Aa gitu aja gw baper.."

"Kok dia nggak salting ya"

"Ihhh kok jadi serasi gitu ya"

"Kayak couple gitu hihi"

Begitulah teriakan teriakan para ciwi ciwi kepada Nara dan Gellen.

"Loh?" ucap Nara lirih tapi bisa didengar oleh Gellen

"Lo lupa gw juga sekolah disini hmm?" jawab Gellen yang mengerti kebingungan yang melanda Nara sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Nara yang membuat ciwi ciwi lebih histeris

"Oh gw ok" jawab Nara yang sudah bisa mengontrol ekspresinya

"Lo ngapain dorong orang sembarangan!" geram Gellen kepada Ciara yang mematung di tempat

"Iya Lo kenapa sih dateng dateng tiba tiba dorong gw!" kesal Nara tapi masih bisa menunjukan raut tenangnya

"Kakak yang kenapa!"

"Gw kenapa!" ucap Nara ikut membentak

"Hiks hiks Kakak kenapa bentak aku?"

"Lo yang mulai.. hiks gw.. gw salah apa?" ucap Nara parau yang menimbulkan rasa kasihan semua orang

"Kamu kenapa?" tanya Reno datar

"A-aku ka-" jawab Cia terpotong

"Ke kantin" ucap Gellen memandang Nara lalu mendapat anggukan dari sang empu

Gellen mengandeng tangan Nara lembut lalu berjalan mengarah kantin. "Lo beneran gpp nih?" tanya Gellen berulang kali padahal mereka sudah sampai kantin

"Hmm, Lo nggak liat gw aman aman aja!" kesal Nara menatap sinis Gellen

"Ya gw kirain kan ada yang luka"

"Eh btw ekting gw bagus nggak?" tanya Nara penasaran menanti respon Gellen

"Oh jadi lo tadi cuma akting" ucap gellen memelankan kalimat terakhir

"Ya iya lah ya kali gw cengeng"

"Bener juga si, tapi gw kira lo beneran tadi soalnya kata realita bet cok!" seru Gellen

"Btw Lo beda banget kalo disekolah"

"Apanya yang beda?"

"Tambah ganteng hehe"

"Yee dari dulu kali!" kesal Gellen

"Iya deh sipaling ganteng"

Saat berada di kantin terdengar kericuhan membuat seluruh atensitas teralihkan kepada objek itu.

Brukk

Prang

"Eh!!" kaget Nara saat tiba tiba ada yang terjatuh disampingnya

"Lo nggak apa?" tanya Nara membantu berdiri gadis itu

"Hiks hiks Kakak kenapa jahat ke aku?"

"Maksud lo apa sih gaje bet!" bingung Nara

"Naraya!" teriak Riko mengagetkan seluruh penghuni kantin

"Lo apain Cia!" Tanya Riko dengan rahang mengeras

"Lah kok tanya saya!"

Semua kaget dengan respon nara yang kelewat santuy biasanya tidak ada yang berani melawan Riko karena di tempramental.

"Arghh..!"

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang