"Dad, tadi pak Setyo ngapain?" ujar Cia bertanya saat geo kembali ke ruang keluarga
"Ga papa kok Ciara sayang..."
"Kenapa pa?" tanya Riko penasaran
"Musuh mu lah siapa lagi" ujar geo malas
"Dia kenapa?" ujar Devano bertanya kepada Geo
"Lo peduli bang?" tanya Reno heran dengan Abang pertamanya itu
"Ga ada gw kan cuma tanya doang" jawab Dev lalu meninggalkan mereka yang sedang terdiam
"Emang anak itu kenapa pa?" ucap Riko sama penasarannya seperti Dev
Sayup-sayup Devan mendengarkan pembicaraan mereka sambil berjalan menuju kamar nya dengan langkah pelan.
"Dia kecelakaan dan mengalami kritis" jawab Geo datar seperti triplek
Deg!
Dev yang mendengar penuturan dari geo langsung menghentikan langkahnya saat itu juga, Devano syok dan kaget secara bersamaan.
Sebenarnya kalo di bilang benci emang benci, tapi Devano juga masih sayang kepada adik perempuan satu-satunya itu.
Tapi setelah kedatangan dan keberadaan Cia ditengah tengah keluarganya pun seperti menggantikan posisi Nara yang dulu.
Devano melanjutkan langkahnya menuju kamar yang sempat tertunda, lalu membuka lemari bajunya sambil mencari sesuatu yang Dev simpan di lemari ya.
"Akhirnya ketemu juga fotonya..." ujar Dev sedih sambil memandang foto ibunya dan Nara saat liburan di negri sakura
"Nara.. wajah mu sangat mirip seperti mama, tapi kenapa kau tega membunuhnya hiks..., Aku sebenarnya tak percaya kepada papa.. tapi mereka begitu meyakini kalau kau pembunuhnya dek.. aku hanya bisa diam karena membantah pun sulit dengan tak adanya sebuah bukti" ucap Dev sambil menangis untuk pertama kalinya
"Aku sebenarnya tak setuju dengan keputusan papa untuk menampung cia di keluarga kita dek tapi papa berisik keras untuk nya.." ujar Dev dengan suara lirih sambil memeluk bingkai foto tersebut
1 hari setelah kabar tentang Nara, Devano mulai menjauhi keluarganya dan bertambah dingin, jika diajak bicara Dev akan acuh dan menjawab 'hm, ya, tidak' yang lain jarang sekali Dev bicarakan selain itu.
Sedangkan Nara di rumah sakit baru saja terbangun dari kritisnya tetapi tidak ada orang yang bisa ditemui oleh Nara satu pun.
Nara melamun menghadapkan posisinya kearah jendela yang terbuka dengan suasana cerah pagi yang sejuk.
Entah mendapatkan kekuatan dari mana nara yang baru bangun dari kritis nya langsung bisa menggerakkan tubuhnya kesana kemari
"Kenapa aku tidak mati saja tuhan..." ujar Nara lirih hampir tak terdengar
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...