Pagi pun tiba, matahari memancarkan cahayanya hingga masuk ke dalam kamar Nara, ricuh burung berkicauan.
Sang empu yang terganggu oleh cahaya matahari pagi tersebut bangun dengan menggerutu.
"Argh! kok udah pagi aja sih..."
Sambil membuka matanya lalu mengerjelapkan perlahan matanya, Nara pun bangun dari tidur nya dan terduduk.
Nara melihat kaca besar nan panjang yang menghadap ke arahnya Nara mengernyit bingung.
"Loh kok wajah Nara kek gini?" ujarnya sambil berjalan ke arah kaca.
"Loh kok tiba tiba sembab mata Nara ya? emang tadi malam abis nangis?" monolognya bertanya
"Ah iya kan semalem emang nangis, kok jadi pelupa sih kamu Naraya." ujar Nara sambil memukul kepalanya pelan
"Yaudah deh mandi aja." ucap Nara dengan berjalan menuju ke kamar mandi.
15 menit kemudian Nara keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian, penampilan nya sudah rapi dengan rambut lurus panjang sepunggung di gerai dengan indah nya.
Jangan lupa poni yang membuat kesan imut di mata semua orang, Nara pun merasa kurang dengan penampilannya hari ini.
"Eh tunggu tunggu kok kayak ada yang kurang
dari Nara." ucapnya sambil mengamati penampilan nya di depan cermin dan ya Nara menemukan apa yang kurang.Nara mengambil jepit rambut karakter stoberi kecil yang sudah berada di tangan nya.
"Nah sekarang sudah sempurna." ucap Nara melihat pantulan dirinya di cermin sesudah memasangkan jepit rambutnya
Nara tersenyum puas dengan penampilannya kali ini terlihat sangat menggemaskan dan cantik.
Disisi lain Geo sedang kedatangan tamu penting bagi keluarganya.
"Silahkan masuk untuk keluargamu Lion." ucap Geo memberi sambutan kepada teman, istri beserta anak lelakinya
"Mari kita duduk" ucap Geo setelah mereka sampai di ruang tamu
"Terima kasih" ujar Lion menatap datar teman SMA nya dulu
"Langsung ke intinya saja Geo, kita kesini untuk menjenguk Nara kecil dan turut berduka cita atas meninggalnya Naya..." ucap Winda istri Lion dan di benarkan oleh anak dan suaminya
"Terima kasih atas kunjungan kalian karena menyempatkan datang di rumah kami, tentang Nara... dia masih berada di dalam kamar" ucap Geo dengan wajah datarnya
"Kenapa Nara tidak turun kebawah? ini kan sudah lewat jam sarapan?" tanya Sagara anak Lion dan Winda satu satunya
"Oh mungkin dia belum bangun" jawab Geo asal
"Kalo begitu biar Saga saja yang membangunkan nya boleh tidak om?" tanya nya karena dia rindu terhadap tunangan nya yang menggemaskan itu
Memang mereka berdua sudah bertunangan, orang pikir mungkin ini adalah hal gila karena seorang anak kecil sudah mempunyai seorang pasangan.
Tapi demi bisnis kerja semua bisa dilakukan, mereka melakukan ini untuk menjalin hubungan kerjasama dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.
"Silahkan, sudah sana kamu ke atas, bangunkan dia" jawab Geo dengan wajah nampak sedikit kesal
"Bunda, ayah aku ke atas dulu ya" pamit Saga terhadap orang tuanya sambil berlari menuju ruang atas
"Iya, jangan lari lari awas jatuh" jawab Winda sambil menggelengkan kepalanya pelan atas tingkah anak nya yang sangat antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...