🐌🐌🐌
Beberapa hari setelah nya akhirnya hari penantian mereka tiba.
"Aaa..!! sahabat gw udah jadi suami orang cuy!!!" senang Alesya memeluk Nara yang baru saja selesai melaksanakan acara pernikahan dengan nuansa sederhana
"Selamat Zee dah punya suami!" ucap Bianka menciumi wajah Nara terus menerus
"Udah woy!" ujar Nara menjauhkan Bianka dari wajahnya
"Selamat Zeze sayang!!" ucap Rina langsung memeluk anak angkat nya erat
"Makasih Bunda!!" senyum Nara terus mengembang melepaskan pelukan hangat Rina
"Kiw kiw istri orang!" seru Oreo memeluk Zeze bergantian dengan Diro, Bimo, Vero dan Leo
"Nggak usah lama lama peluk nya!" ujar Vier melepaskan Leo dari pelukan istrinya
"Cih dasar bucin!!" greget Leo memandang Vier sinis
"Biarin lah! Kan sama istri sendiri" sindir Vier melirik mereka sinis
"Udah kalo iri bilang aja! Sono cari pacar!" kompor Nara memanas manasi mereka yang jomblo akut
"Dih stay halal brothers" ucap bangga Bimo membenahkan kemejanya ala gaya para duda
"Prett!!" sahut mereka kompak
Ting..
Sebuah panggilan masuk membuat Nara segera mengangkatnya.
"Ara!! udah nikah aja lo ah!!" suara cempreng terdengar nyaring membuat kuping Nara berdengung
"Tesa! lo udah jadian aja sama Gellen ah!!" Ikut nya bernada seperti ucapan Tesa
"Apaan sih! Tapi btw selamat ya.. kapan buat anak nya Ra?" ucap Tesa sedikit ambigu
"Sstt.. apaan malah bahas itu! Gellen mana Sa kok nggak ikut sama lo?" heran Nara bingung
"Enggak gimana orang dia disamping gw ikut nyimak!" ucap Tesa sedikit kesal dengan Gellen yayang beb nya
"Babang Gellen nggak mau ucapin selamat buat dek Ara?!" ujar Nara merengek minta dibacok
"Selamat ya dek Ara, abang Gellen ikut seneng.." sahut dari sana dengan nada terpaksa
"Dih terpaksa banget nadanya!" sebal nya, jika saja Gellen didepan nya sekarang sudah ia tampar muka ganteng nya
"Eh Ra lo tau nggak, kabar nya nih ya anak inti geng Gior itu hilang semua! Terus Papa sama abang-abang lo juga dikabar kan hilang sama polisi! Gw tadi malam denger dari gosip anak tetangga gw disebrang rumah!" heboh nya langsung merebut hp Tesa, sedangkan Tesa gantian menyimak mereka berdua
Nara melihat sekeliling nya sibuk sendiri sendiri, ia menjauh dari mereka mencari tempat nyaman. "Oh, nggak kaget si tapi bingung juga" ujar nya menanggapi santai
"Lah kan keluarga lo! Masa nggak ada peduli-pedulinya banget! Malah asik adain pesta pernikahan lagi! Lah terus papa lo nggak ada hadir disana dong!" ucap Gellen sewot seperti tetangga sebelah
"Ngapain juga gw peduli! lo lupa gw bagaikan anak tiri di keluarga gw sendiri! Lupa lo pernah nemenin gw pas di kurung 1 minggu nggak makan 3 hari" ingat nya mencoba menyadarkan Gellen
"Eh iya juga ya! gw lupa, tapi masa iya waktu itu sampe 1minggu!?" lupa Gellen mencoba mengingat-ingat
"Alah ga penting itu! Gw juga lupa berapa hari! Gw lebih berharap mereka udah mati!" ucap Nara langsung tanpa pikir panjang, padahal sebenarnya ia yang menghabisi mereka sendiri
"Sadis bener lo! tapi nggak apa-apa si.. biar gw bisa jadi pria paling tampan disekolah nanti!" bangga nya mendapat geplakan keras dari Tesa disebelah nya
"Gw juga dapet info kalo Lerin bullying meninggal gara gara kecelakaan mobil" sambung nya ikut bersedih
"Padahal gw belum ikut gabung bully sama dia, belum juga kenal udah mati aja si Lerin itu.." ujar nya berucap pelan
"Beritanya sampe masuk tv gila! trending cuy!" serunya semangat
"Oh oke yaudah Len! gw sibuk banyak tamu dari pihak Xavier, nanti gw kabarin lagi" tutup Nara langsung mematikan sambungan nya sepihak
Nara langsung menghampiri Xavier lalu berbisik telinga nya. "Mommy sama daddy mana kok tiba tiba ilang?" bisik Nara telinga Vier
"Oh itu mereka!" tunjuk Vier langsung membawa Nara menuju orang tua nya yang tengah berbincang bincang dengan rekan bisnisnya yang turut menghadiri acara pernikahan mereka
🐌🐌🐌
Malam nya mereka tengah party bersama sama. Sementara didalam kamar tengah ada pasangan pengantin yang malu malu berdekatan.
"Eghem!" dehem Xavier mencoba menghilangkan rasa kegugupannya
"K-kenapa?" tanya Nara ikut gugup, entah mengapa badanya merinding seketika
"Boleh?" tanya Xavier mendekatkan tubuhnya kepada Nara
"H-hah? A-apa?" binggung Nara tak paham
"Boleh e.. anu-anu nggak?" tanya Vier menahan nafasnya
Nara langsung mengetahui apa yang di ingin kan Vier sekarang ini. "E-eh h-harus sekarang?" ucap Nara seakan tak mempunyai stok oksigen didalam kamar
"Terus mau kapan sayang..? Mumpung mereka sibuk jadi mending kita senam" senyum Vier menjadi tak sabar
"O-oke yaudah kalo gitu.. pintu nya udah dikunci kan?" tanya Nara mencoba mengatur ritme jantung nya yang detak kencang
"Udah kok, yaudah sekarang boleh kan?" tanya Vier memastikan lagi
"I-iya boleh kok" jawab Nara malu-malu, mereka pun melakukan malam pertama sebagai pengantin baru.
TAMAT
Akhirnya happy ending, oke udah nggak bisa berkata-kata lagi, buat para pembaca makasih udah mau mampir ke cerita nggak jelas aku ini.
Kalo cerita akhirnya nggak sesuai sama ekspektasi kalian maaf ya, tapi udah ku usahain kayak gitu, ini alur ending nya juga muncul di otak sendiri tiba tiba, jadi ku tulis aja, sebenernya males banget selesaiin cerita NARAYA ini tapi gpp soalnya nanggung aja gitu kalo nggak dilanjutin.
Btw gw belum ada Revisi cerita, jadi wajar kalo masih banyak typo, revisinya nyicil aja lah ygy soalnya bab nya banyak.
kalo banyak typo di cerita maaf ya, nggak sengaja juga kok hihihi...
Kalian jangan lupa mampir ke cerita kedua dan ketiga aku, judulnya ALENZA dan DUNIA SEMESTA. Ceritanya nggak kalah lebih seru dan bikin ngakak sampe pengen salto, dan lebih menguras emosi kalian.
good bye..👋
ALENZA and DUNIA SEMESTA siap meluncur ✔
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...