"sumpah Vi, Lo jadi hantu kok unik banget si" gemas Nara mencubit pipi chubby Vivi
"Kapan kapan aku nanti les kelahi aja nanti kalo kak Nara butuh bantuan aku akan datang menolong hehe" ujar Vivi tersenyum lebar
"Lho, kamu kok tau nama Kakak?, Kan belum kenalan sama Kaka" ucap bara bingung
"Ya kan aku denger dari orang disekitar Kakak" jawab Vivi
"Eemm kalo gitu kamu panggil kak zeze aja Vi" ujar Nara
"Kenapa diganti, nama Kakak kan mirip nama mama kakak" bingung Vivi
"Kakak suruh kamu panggil Kakak zeze soalnya kamu udah Kakak anggap orang dekat Kakak" jelas Nara kepada Vivi
"Ohh jadi setiap orang terdekat Kakak panggil nya zeze gitu?" Tanya vivi
"Iya" datar Nara
"Kenapa wajah Kakak datar kek tembok sekarang?" Tanya Vivi Kembali
"Kamu sebenarnya sudah tau bukan tentang identitas ku?" Ucap Nara dingin
"A-apa kak?" Gugup Vivi takut ketahuan
"Benar bukan?" Tatap nara tajam menghunus Vivi
"Hmm baiklah aku memang sudah tau identitas asli Kakak beserta orang yang Kakak sayangi disana" jujur Vivi
"Syukur, tidak susah susah aku menjelaskan nya terhadap mu" ucap Nara masih datar
"Hmm iya, yaudah si Kak jangan datar kek gitu nggak cocok sama wajah Kakak yang imut" ucap Vivi menunjukan puppy eyes nya
"Heleh dah sana katanya mau tidur!" Kesal Nara menggaplok wajah Vivi
"Aish kakak mah nggak ada lembut lembutnya sama anak kecil!" Ucap Vivi cemberut
"Bodo amat lah emang gw pikirin" ujar Nara malas
"Dah lah Kakak nggak asik huh" sahut Vivi lalu menghilang
"Tunggu, gw tadi ada ngomong sesuatu yang nggak aku sadari bukan sih waktu ngamok tadi?" Monolog Nara
"Kayak nya ada tapi apa?" Bingung Nara berfikir
"Pembunuh mama ada disekitar keluarga kita" gumam Nara mengingat ingat
"Ah iya itu!" Ucap Nara teringat
"Kenapa gw bicara kek gitu ya?" Heran Nara
"Herannya kok bisa asal ngomong gitu" ujar Nara tambah heran
"Ih udah ah masuk aja ke dalam, serem cuy lama lama disini!" Sambung Nara lalu menuruni rumah pohon
Saat sampai diruang keluarga, Nara melihat mereka yang masih terjaga padahal sudah lewat jam 3, Nara yang bodo amat melewati mereka santai.
"Akhirnya gw bisa rebahan lagi sekian banyak nya drama.." ucap Nara lega
"Aaa.. iya lupa tentang kunci kotak itu!" Ingat Nara
"Ish! besok aja lah nanti ku ajak tesa ama Gellen juga" ujar Nara lalu membenarkan posisi tidurnya dan terlelap
****
Kiw kiw cukurukuk kugrug kugrug empuk jeru
Bunyi kicauan burung saling bersautan membuat tidur cantik Nara terganggu. "Eeugh" lenguh Nara
"Masa sih udah pagi, gw tidur kayak baru satu jam juga" gumam Nara dengan muka bantalnya
"PAGI!!" Teriak Vivi di depan muka Nara
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...