"Bang siapin semacam ring tinju di penjara bawah tanah" pinta nara menatap Bimo
"Mau ngapain!!" bingung Diro penasaran
"Malem nanti harus selesai, soalnya tengah malem bakalan dipake" sambung nya lagi
"Nanti kalian juga tau buat apa, selesai makan malam, kita kumpul di penjara bawah tanah" ucapnya menatap mereka secara bergantian
"Sumpah Zee! Lo bikin gw penasaran tau nggak!" Geram Bianka tak bisa menebak
"Tunggu aja nanti" senyum Nara langsung pergi dihadapan mereka
"Woy mau kemana?!" Teriak Leo memanggil Nara
"Vier gw mau ngomong sama lo!!" Teriak Nara menyahuti Leo, sedangkan Xavier segera berlari menyusul langkah Nara
Di taman belakang Markas Deville terdapat halaman luas dipenuhi tumbuhan hijau disetiap sudutnya. Kini mereka berdua sedang berjalan pelan bersama sama.
"Tentang acara kita, mommy sama daddy ikut kan?" tanya Nara menatap kedepan
"Kenapa? Pasti mereka ikut!" tegas Xavier sambil melirik Nara sekilas
"Nggak apa-apa cuma mastiin aja, tempatnya jadi dirumah mu kan?" ucap Nara berhenti melangkah dengan menatap manik mata Vier dalam
"Iya, nggak apa-apa kan kalo acaranya sederhana dan didatangi keluarga aja?" tanya Vier membalas tatapan Nara
"Gapapa kok, lebih pantes sederhana dibanding mewah menurutku" ucap Nara mengangguk setuju
"Setelah kematian mereka, kita bakalan party haha.." tawa Nara membuat Vier merinding seketika
🐌🐌🐌
Jam sudah menunjukan pukul 21.32, para inti Deville sedang berkumpul di penjara bawah tanah seperti perintah Nara. Mereka tengah menunggu sang Queen datang bersama King nya.
"Sebenarnya ring ini buat apaan sih!?" tanya penasaran Alesya
"Udah lo mending diem aja deh! Nanti juga bakalan tau Alesya.." tekan Nesya melirik tajam kepadanya
Terdengar langkah tegas menghampiri mereka, sudah bisa dipastikan bahwa mereka dalah Xavier bersama Naraya. "Udah kumpul semua kan?" tanya Nara muncul melihat mereka satu persatu
"Buka!" Pinta Nara langsung dihampiri satu mafioso membuka gembok sel
Ring yang tengah Nara masuki bukan hanya ring biasa, melainkan di sekelilingnya terdapat besi tebal menjulang tinggi seperti sel tahanan, bagi pemain tidak akan bisa kabur dipertandingan nantinya.
"Kalian mau tau kenapa gw minta buat dateng malem malem kesini?" ucap nya lantang dijawab anggukan dari mereka
"Karena malem ini kita bisa saksikan langsung pertumpahan darah tanpa menyentuh lawan!" seringai kecil Nara tampilkan beralih menatap para tahanan
"Untuk para manusia yang ingin menjemput ajal nya sendiri! Kalian harus mempersiapkan diri juga!" tunjuk Nara pada setiap sel
"Yang lo maksud apa!" tanya Bisma menyahuti perkataan Nara
"Tengah malam nanti kalian akan berdiri disini!" ucap nya menunjuk tempat berdirinya saat ini
"Maksud Zee mereka bakalan adu tinju diatas sana?" tanya Bianka di jawab anggukan tegas Nara
"Kita juga ikut?" tanya Oreo mewakili pikiran mereka mereka semua
"Nggak! Pertarungan ini hanya dimainkan untuk para tahanan saja" jawab nya penuh dendam
"Terus kita harus bertarung dengan siapa?!" tanya Putra menatap tajam Nara yang tengah berdiri di tengah tengah arena tinju
"Simpel, kalian nggak perlu hadapin petinju berbadan kekar.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...