"Astaga!!" teriak Nara kaget hingga ia terjatuh dari ranjang
"Aww.. Hiks bokong gw.." rintihan terdengar dari mulut Nara
"Kau tidak apa?" tanya Xavier menghampiri Nara dibawah
"Hiks hiks.. apa apa ini!" ucap Nara mengelus elus bokong miliknya
"Ayo berdiri" tangan Xavi mengulur kepada Nara
"Ih! lo ngapain bikin gw kaget!" bentak Nara entah sama siapa
"Ngomong sama siapa?" tanya Xavier bingung
"Shaitan!!" kesal Nara menunjuk Vivi yang tersenyum jahil
"Setan? kamu bisa liat setan?" heran Vier
"Emang gw bisa liat setan Er.." jawab Nara pelan
"Kok bisa?"
"Gw keturunan mama.. mama juga bisa liat setan kayak gw" jelas Nara lalu duduk diatas ranjang
"Oo" ucap Xavi membulatkan bibirnya
"Vi! lo ngapain!" kesal Nara menendang angin
"Kakak mah gitu.. masa aku dateng nggak boleh!" sebal Vivian
"Yaudah intinya lo mau apa kesini? giliran nggak di butuhin dateng lo!" Ujar Nara ingin menampar Vivi di depannya
"Mama Naya titip pesan buat kakak, kata mama kotak nya harus kakak buka secepatnya.. sebelum kunci kotak hilang" jelas Vivi lalu menghilang
"Huft.. iya gw buka sekarang" ujar Nara lalu membuka laci yang lebar dan mengambil kotak usang didalamnya
"Itu apa Ay?" tanya vier penasaran
"Jangan buat gw baper pake ay ay segala!"
"Yaudah itu apa sekarang?"
"Ini itu peninggalan mama sebelum meninggoy"
"Eugh kok seret si kuncinya!" ucap Nara yang sudah mencobanya berkali kali
"Kamu bisa bantuin buka"
Klek
Klek..
"Akhirnya kebuka juga.. makasih" senyum Nara merekah dibibir merah nya setelah Xavier membuka kan kotak itu
"Ini isinya jin?" heran Nara melihat satu botol kecil didalam kotak usang itu
"Mungkin surat" jelas vier
"Poto?" ujar Nara mengernyit heran saat menemukan satu poto berisi 3 keluarga di dalamnya
Nara membalikan poto itu lalu menemukan sebuah tulisan kecil berjajaran disana "Geo-Nayara = Naraya, Brian-Anisa = Vanya, Darez-Amanda = Xavier." ucap Nara lantang sehingga terdengar di pendengaran Vier
"Coba liat potonya" minta Vier
"Ini kan daddy sama mommy dan papa sama mama kamu Ay, terus yang ditengah tengah ini siapa?" heran Vier melihat poto itu
"Ternyata benar ini sebuah surat Er" ujar Nara setelah membuka penutup botol dan menemukan selembar surat
Nara membaca tulisan yang tertata di kertas tersebut. "Poto terakhir kita berkumpul ber-3, Anisa akan pergi ke Tokyo untuk merawat rumah ibunya yang sudah meninggal 2 minggu yang lalu, kita bersahabat sejak dibangku SMA, Amanda dan aku bertemu dengan Anisa saat itu, lalu datang lah Geo, Darez dan Brian, mereka bertiga menyukai kami, maka dari itu setelah kita lulus, kita menikah dengan pasangan masing masing, kita sudah mempunyai keturunan satu sama lain, bahkan persahabatan kita masih utuh walau sudah berumah tangga, tapi sejak saat kejadian mas Geo menabrak Anisa hingga meninggal, Brian sudah memutuskan hubungannya dengan kami, Darez dan Amanda masih berhubungan baik dengan kita berdua karena mereka percaya penuh dengan kita berdua, waktu itu kita pernah membaut perjanjian terhadap anak kita masing masing, kami menjodohkan Xavier dan Naraya rencananya jika sudah dewasa... dan aku akan menyerahkan semua tanggung jawabku sebagai ibu kepada Xavier suatu hari nanti, waktu ku mungkin tidak akan banyak lagi didunia ini.. aku sering diikuti bayang bayang sesorang yang mengancam ku.. bahkan ingin membunuh Nara anak ku, aku sudah tau dalang dibalik ini semua, dia Brianvo atau juga bisa dipanggil Brianov dia mengincar keluarga kami... dia ingin memecah belah keluarga kami, orang yang pertama kali ia incar adalah aku, Geo tidak tau masalah ini.. bahkan tidak menyadari bahwa dia diikuti sesosok bayangan jahat di belakang nya, dan aku menyadarinya itu berkat teman dekatku Vivian, jika surat ini sudah dipegang oleh seseorang yang menemukannya mungkin aku sudah tiada.. aku mungkin sudah terbunuh olehnya, dan dia menargetkan anak terakhir ku yang akan menerima takdir yang membawanya, suatu hari nanti dia akan tersiksa batinnya, aku memasang cctv tak terlihat di sekitar lingkungan rumah ku, mungkin orang orang tidak sadar akan keberadaannya. Brianov mengincar anak terakhirku karena dia mempunyai anak perempuan juga, anaknya tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu yang melahirkan nya dari kecil, Brian menginginkan anak ku merasakan apa yang anak nya rasakan, aku sudah mengumpulkan bukti bukti.., bagaimana aku bisa tau akan hal ini? karena aku memata matainnya di waktu tertentu, anak nya seumuran dengan Naraya mungkin beda bulan saja, dia yang menjadi topeng dari sang ayah, kemungkinan besar dia akan menghancurkan keharmonisan keluarga Atmaja, aku ingin berpesan pada Naraya Zee Atmaja jika ia membaca surat yang ku tulis ini 'sayang..mama tau kamu anak yang kuat, bahkan melebihi mama mu nak, mama mohon kamu tuntaskan masalah ini agar mama bisa tenang jika sudah meninggal'
•Nayara Bastama•
Naraya yang mendengarkan perkataan Xavier yang melanjutkan bacaan yang Nara baca tadi tapi tidak sanggup melanjutkan nya karena mengetahui hal yang membuatnya shok.
"Hiks hiks.. ternyata ini jebakan untuk kelurgaku, hiks akan ku balasakan rasa sakit yang diderita mama ku saat didunia ini. awas saja kau Brian!!" ucap Nara tegas
Mata yang semula membuat orang gemas sekarang menjadi mata setajam elang yang menakutkan jika dipandang, mata merah menyala menahan amarah yang tersirat didalamnya begitu besar hingga tidak bisa dipadamkan dengan air.
"Tenang lah... kendalikan emosi mu, jangan gegabah dalam mengambil keputusan" Xavier menenangkan Nara yang sedari tadi mengeraskan rahangnya
Wajah yang awalnya memejah kini sedikit memudar. "Kita akan balaskan ini semua" tegas Xavi
"Huft.." hela nafas panjang dari Nara
"Mama.. ku pastikan orang itu akan memohon di bawah kendali ku!!!" tekan Nara diakhir kalimat
"Sini peluk" rengek Vier kepada Nara
"Seharusnya aku yang begitu!" kesal Nara mengerucutkan bibirnya lucu
"Baiklah disini masuk kedekapanku" ujar Vier tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...