🌟🌟🌟
"Apes bener! baru aja sampe udah dapet masalah aja" ujar Nara sambil berjalan jalan di komplek perumahannya
Brak
Brukk
Brukk
Krekk
Dugh
Brukk
"Apaan tuh di depan? kok malah boxing tinju di jalanan gila!" ujar Nara pelan lalu mendekati perkelahian itu
Nara mengendap endap ke semak semak "What! kok maen nya keroyokan si" ujar Nara pelan menyaksikan pertarungan di depannya
"Mana imbang, satu lawan banyak nya gitu" ucapnya lanjut
"Bantuin enggak guys?" tanya Nara kepada warga gaib
"Ihh kalo nggak di bantuin kasian juga si, itu udah mau kalah yang di keroyok lagi.., dah lah bantuin aja" ucap Nara lalu keluar dari semak semak membawa kayu balok panjang nan besar
Duak
Dugh
Brukk
"Banci kalian semua! Beraninya keroyokan hu.. Cemen" teriak Nara sambil menggebuki mereka yang menyerang pemuda tadi
Pemuda tersebut di buat kaget karena kemunculan gadis yang membantunya.
"Mati aja Lo.. udah abis? Ah ini masih satu"
Dugh
Dugh
"Mati aja Lo!! Hihh greget banget" ucap Nara sambil memukuli pemuda yang ia tolong
Pemuda itu syok, apa dia dikira salah satu dari mereka?, Kok dia ikut kena gebug juga.
"Ma-" ucap Nara menggantung saat balok yang Nara buat mukul satu pemuda yang tersisa menggantung di udara
"Lo mau gw mati hm?" sambil melepaskan cengkraman kepada balok kayu itu
"Loh kok"
"Gw yang di keroyok kenapa Lo malah mukulin gw?"
"Ha! Gw kira Lo tadi sekelompok sama mereka"
"Ga"
"Yaudah si wir, udah kelar kan? Kalo gitu gw mau lanjut jalan bye" ujar Nara lalu pergi meninggalkan pemuda yang bermasker tersebut
"Gila"
🐌🐌🐌
"Capek juga.. udah lama kagak lemesin otot" ujar Nara yang masih berjalan sambil bersenandung ria
'ohhh menangis lah..
Kan kau juga man-hewann...
Mana ada yang bisaaa houuh..
Berlarut larut berpura pura ppb..
Sampai kan pada jiwa yang tertipu..
Lanjutkan..' nyanyi Nara dengan mengganti kalimat nya ngawur"Huff, capek juga ya jalan kaki" keluh Nara
"Taman mana taman?" ujar Nara sambil celingak-celinguk
"Ah iya itu nggak jauh lagi sampe" ucap Nara lesu karena harus berjalan lagi
"Akhirnya... Sampe juga anjir, jalan aja satu abad Cok" ucap Nara duduk di depan danau yang cantik
Tiba tiba ada yang menyodorkan eskrim kearah Nara.
"Ha? Buat gw?" tanya Nara kepada orang itu
"Hmm"
"Oh iya" ujar Nara dengan mata berbinar
"Kebetulan gw juga mau" ucap Nara sambil memakan es krim nya dengan lahap
"Eh btw Lo tadi kan yang di keroyok?"
"Hmm"
"Yaudah si, sebenarnya gw ga mau tolongin Lo, tapi karena gw butuh melemaskan otot gw yang udah kaku ya udah"
"Hmm" sambung cowo itu mengulang perkataan tadi
"Ck! 'ham Hem ham Hem' mulu sari awan Lo?!"
"Hmm" jawan cowo itu memandang Nara yang wajah nya sudah memerah
"Stres!" umpat Nara kesal sampai ke ubun ubun
"Hmm" sahutnya sama kembali
"Gila!" umpatnya semakin menjadi jadi
"Hmm?" sahut cowo itu namun menggunakan nada bertanya
"Gila! budek lo!" umpat Nara kembali lebih jelas
"Hmmm?" Sambil mendekatkan wajah nya kepada nara dengan alis terangkat satu
"Minggir ah lo bau tai" ucap Nara mendorong tubuh lelaki itu
"Hmm" sahutnya malas meladeli ledekan Nara
"Bisu mampus kau" sungut Nara sudah lelah menghadapi manusia yang sedang cosplay bisu
"Hmm" sambung nya terus bersuara itu itu saja
"Udah lah cape gw!" ucap Nara yang ingin beranjak dari duduk nya, namun tangan nya ditahan cowo itu dan tertarik
Bruk
"Astag-!" ucap Nara tertahan karena jatuh diatas tubuh pemuda itu
Nara pun berdiri lalu berlari tanpa memperdulikan lelaki tersebut.
"Ya ampun, hidup gw apes bener dah.." gumam Nara terus menerus hingga sampai di depan rumah nya
Nara memandang malas rumah itu, lalu masuk "Awas aja kalo belum keluar tuh bocah ppb" ujar Nara mewanti wanti
"Cia udah pindahin barang barang nya kamu bisa tidur di kamar mu lagi" ucap Reno yang melihat Nara sudah pulang
"Ouh" jawab nya singkat, saat ingin melangkah menuju kamarnya langkah nya terhenti ketika dua pria muncul tiba tiba
"Siapa?"
Deg
Apa apaan ini?! didepan Nara tiba tiba ada dua lelaki tampan yang sudah dewasa, sedang memandang nya mengintimidasi.
"Lo punya ingatan, lo punya kuasa" ucap Nara Lalu meninggalkan mereka menuju kamarnya
Nara melewati dua orang itu, dengan sengaja ia menyenggol badan yang dikiranya abang pertamanya yang dulu sangat menyayanginya.
Ceklek
Jderr
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...