46. First Kiss

659 34 7
                                    

Tok

Tok

Tok..

"Kakak!! di panggil papa!" teriak Cia memanggil mereka berdua yang masih anteng berpelukan

"Ck! mereka budeg apa!" decak nya tak sabaran

"Apa jangan jangan mereka lagi..." tebak Cia menggantung lalu tanpa ba-bi-bu membuka kamar yang tak terkunci

Ceklek

Suara pintu terbuka tidak mengalihkan perhatian dua insan yang sedang kasmaran di depan Ciara yang sedang menutup mulutnya kaget, karena Ciara iri dengki, ia berjalan menuju mereka lalu menarik baju belakang Nara.

"Kakak!!" bentak Ciara tak suka

"Arghh..!!" erang Nara kesakitan

"Kakak ini jadi cewe kok ganjen banget si sama kak Xavier! liat wajah kak Xavi tertekan!" sentak Cia menunjuk Vier

"Apa yang kau lakukan!!" tekan Vier saat melihat Nara merintih kesakitan

"Aku cuma melepas pelukan kak Naraya... pasti kakak risih kan dipeluk peluk ke gitu, a-aku tau k-kok" terang Cia tak tau malu

Xavier tak memperdulikan penjelasan dari Ciara yang suaranya di buat imut kayak babi menurutnya, ia menghampiri Nara yang terus memegangi leher belakangnya.

"Kamu nggak apa apa Ay?" tanya Vier disamping Nara

"Leher belakang aku perih Er.." keluh Nara terus memegangi lehernya

"Lihat" datar Vier

Nara yang mendengar penuturan Vier pun menjauhkan tangan nya yang menutupi leher belakang nya sedari tadi.

Xavier mengambil rambut panjang yang menutupi leher belakang Nara, Vier terkejut saat melihat leher Nara bagian belakang merah merah.

"Kamu kenapa?" tanya Vier bingung

"Maksudnya apa?" heran Nara

"Ini lehermu merah kenapa?"

"Ha! aku juga tidak tau mungkin gara gara Ciara menarik baju belakang ku tadi" tebak Nara membuat Vier mengeraskan rahangnya

"Ciara" ucap tegas Vier penuh penekanan

Sedangkan sang empu bisa bisanya sedang merapikan rambutnya karena tak tau masalah yang ia perbuat.

"Kenapa Xavier?" Ciara mendekat kepada Vier yang memanggilnya

Xavier melihat Ciara mendekat kepadanya pun menarik tangan nya kencang, Vier melihat kuku kuku panjang milik Cia yang runcing.

"Jangan kuat kuat pegang nya kak sakit tangan aku" ujar Ciara malu malu tak lupa suara yang ingin membuat Vier muntah ditempat

"Kuku mu!" tekan Vier mengeratkan cengkeramnya kepada lengan Ciara

"Kenapa? bagus kan kak" girang Ciara tak memperdulikan sakit di lengan nya

"Bau tai!!" sarkas Vier menghempaskan tangan Ciara

"Pftt.." tawa Nara tertahan yang sedari tadi menyimak mereka disamping Vier

"Kenapa kau tertawa!" sentak Ciara marah

"Apakah kau tuli! mending cuci tangan dulu sana! tangan bau tai aja belagu hahahaha..!!" ucap Nara diakhiri tawa riang hingga tak sadar tangannya memeluk mukul lengan vie3r disampingnya

"Hahahaha..." tawa Nara terhenti ketika ia sadar akan tingkahnya yang konyol

"Kurang ajar!" geram Ciara ingin melayangkan tamparan dipipi Nara

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang