"Daddy, mommy.." panggil Vier yang melihat orang tuanya duduk santai di ruang keluarga
"Kenapa sayang..?" tanya lembut Amanda
"Kenapa kau berdiri? Duduk son" pinta Darez
"Er mau ngomong serius" ucap Vier menatap mereka berdua
"Tentang?" tanya Darez sambil menyeruput secangkir kopi buatan istri tercinta
"Naraya"
"Kenapa dengan Aya son?"
"Dad aku ingin langsung nikah saja tidak ada acara tunangan" ucap Vier membuat Darez menyemburkan kopi yang ia minum
"Kamu yang benar Son?" ujar Darez tak percaya sambil mengambil megelap mulutnya dengan tisu
"Pernikahan itu bukan permainan! Jadi jangan terburu buru, kalian masih muda buat menikah" ucap tegas Amanda mengingatkan anak semata wayangnya
"Aku serius mom, aku berucap seperti ini juga ada alasannya" jelas Vier membuat mereka penasaran
"Apa alasanmu?" tanya Darez diangguki Amanda
"Naraya tidak diperlakukan dengan baik disana" terang Vier membuat mereka tak paham
"Maksudmu apa anak ku?" tanya bingung Amanda
"Aya selalu di siksa oleh keluarganya mom, tapi jika ada tamu maka mereka seperti memperlakukan Aya selayaknya anak didepan kita, jika itu berlalu mungkin keluarga Aya akan menyiksa nya" ucap vier menjelaskan kepada orang tuanya yang nampak terkejut
"Benarkah itu!? Sungguh aku tak pernah berfikir seperti itu" ujar Amanda sedikit tak percaya
"Bagaimana kau tau Son?"
"Karena tadi siang aku melihatnya, tapi adanya aku diantara mereka, mereka tak jadi menyiksa Nara"
"Lalu sebaiknya memang benar kita harus mengeluarkan Naraya dari penderitaan yang ia alami selama ini" ucap Amanda diangguki yang lain
"Kita akan bicarakan ini dengan mereka besok lusa saja, sekarang kau jemput Nara, kau ajak kesini, aku ingin melihat dia berbicara jujur kepadaku" pinta Darez diangguki patuh Vier
"Baiklah aku akan menjemputnya sekarang" setuju nya lalu pergi
🐌🐌🐌
"Sshh.. udah lama nggak latian kena cambuk jadi sekali kena perih" rintih Nara menahan perih di tangan dan punggung nya
"Emang bangsat si Geo tai itu!" geram Nara ingin membunuhnya saja
"Huftt.. mandi dulu lah gw, rendem badan biar seger" ujar Nara lalu melakukan ritual nya kembali, padahal tadi ia sudah mandi
Beberapa menit berlalu Nara telah selesai acara mandi dan ganti baju sekarang Nara akan berurusan dengan tidur saja.
"Akhirnya gw bisa rebah walau tengkurap"
"Hp gw mana ya?" ucap Nara mencari benda gepeng itu
"Nah ini dia.. sebelum tidur poto dulu wkwk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...