🐌🐌🐌
"Hoamm"
"Jam berapa ni?" ujar Nara melihat jam
"Masih satu jam, enak nya ngapain ya?"
"Eh btw nanti gw berangkat ke sekolah naik apa?" Monolog Nara
"Hmm pesen ducati aje gimane?"
"Bisa aja si.."
"Ok kita scrolling dulu liat liat aja"
"Ah ini ni cocok warna hitam hehe"
"Hallo"
"....."
"Saya mau pesan motornya satu yang warna hitam.. dikirim alamat P****"
"...."
"Sekarang"
"....."
"Ok"
"Hmm saat nya ritual cuss"
Beberapa menit menunggu tiba tiba ia mendengar kamarnya diketuk seseorang.
Tok tok tok
Ceklek
"Apa?"
"Lo pesan apa di bawah?" tanya Riko menatap sinis
"Pake nanya" ujar Nara menutup pintu kembali
"Hmm cantik juga gw liat liat" gumam Nara melihat dirinya dari pantulan cermin
"Dah lah berangkat, si babang nungguin gw nggak ya?" tanya Nara sendiri lalu pergi
Saat menuruni tangga Nara melihat sudah ada ketiga Abang nya, Geo dan Ciara sedang makan bersama tanpanya.
"kamu pesan apa Nara?" tanya Devano memandang Nara
"Pikir sendiri" jawabnya santai
"Kakak kok gitu.. bang Devan kan nanya baik baik.. " ucap Cia caper
"Ha?, Gw salah ya?" ucap Nara penuh dengan wajah menyesal
"Iya.." angguk Cia lemah
"Emang gw pikirin!" sarkas Nara yang awalnya seperti menyesal tapi sekarang seperti mengejek
"Nara!" tekan devano
"Apa Dev!" ujar Nara menirukan Devan
Devano yang mendengar penuturan Nara terdiam sesaat, ada rasa sesak saat mendengar perkataan adek nya yang tak menggunakan embel embel 'abang'.
"Tidak sopan!" tegas Devano menatap Nara tajam beranggapan Nara akan takut
"Bodo amat si.." sahut Nara lalu pergi meninggalkan ruang makan
"Kamu nggak makan dek?" tanya Reno heran
"Emang kalian bakalan nungguin gw selesai makan? Enggak kan!" sambung Nara dengan berjalan ke luar rumah
"Mas.."
"Eh ada bidadari lewat hehe" ucap Mamas pengantar motor Nara
"Bisa aja mas hehe.. eh mas motor saya mana ya?"
Mamas itu kaget "Loh mbak nya yang pesan toh?"
"Iya mas"
"Oo bisa naikin nya mbak?"
"Ya bisa toh mas.. kalo ndak bisa ngapain saya nya beli.." geram Nara
"Hehe jangan marah to mbak saya kan cuma tanya"
"Iya iya yaudah mana motornya, kunci?"
"Ini kuncinya.. itu motonya disana" ucap Mamas memberikan kunci dan menunjuk motor berwarna hitam itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...