Jam telah menunjukkan pukul 15:00 tapi sang empu tak kunjung bangun dari tidur nyenyak nya.
Sudah bisa di tebak siapa mereka, Nara dan Saga tidur bersama satu ranjang dengan posisi berpelukan, sampai sekarang pun begitu hanya berpindah posisi saja, Nara tertidur di atas tubuh Saga dengan memeluk nya erat.
Jangan di tanya lagi bagaimana Saga, ia yang tak sadar dengan posisi mereka pun ingin memiringkan tubuhnya ke samping namun sayang sudah beberapa kali dicoba ia tak kunjung berpindah posisi.
Aneh rasanya tubuh Saga menjadi lebih berat dari biasanya seperti tertimpa batu berukuran besar.
Saga pun berusaha membuka matanya dengan berat karena memang tidurnya kali ini sangat lah nyenyak, saat ia membuka matanya, alangkah terkejutnya ia saat mengetahui bahwa yang ia kiranya batu besar yang menimpa tubuhnya ternyata adalah Nara gadis kecilnya.
Saga berniat bangun namun karena Nara berada di atasnya Saga pun kesusahan bergerak.
"Ay, Aya.." panggil Saga dengan menggoyangkan lengan Nara yang melingkar di perutnya perlahan
"Emm..." sahut Nara namun tak kunjung bangun
"Ayo bangun dulu Ay, Aga pegal nih" keluh Saga karena memang Nara berat sekali
"Ha?" sambung Nara sambil mengerjelapkan mata nya pelan
Ia pun terkejut saat pertama membuka mata pandangannya tertuju ke arah wajah bantal Saga yang terlihat lebih tampan.
"Eh kok Nara posisinya gini" ujar Nara saat tersadar ia menindihi Saga
Nara pun turun dan melepaskan pelukan nya yang masih menempel pada perut saga.
"Kamu kok berat banget si Ay kaya batu besar" ucap saga yang tak sengaja membangunkan musang tidur
"Aku? berat?, apa tadi coba bilang sekali lagi nggak kedengaran soalnya" tanya tak yakin Saga mengatakan bahwa Nara berat seperti batu besar
"Iya kamu tuh bera-" ujar Saga tak melanjutkan ucapannya saat melihat wajah masam milik Nara
"Eh maksudku kamu nggak berat" elak Saga agar tak kena amuk induk musang
"Oh yaudah" jawab Nara tak minat
Nara yang sudah tak mood berbicara dengan Saga pun memutuskan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.
Brak!
Ia yang berdiri bergejolak kaget karena suara pintu yang di banting, Saga was-was sudah membangunkan induk musang saat ini.
"Ih memang mulut ini nyusahin aja!" ujar Saga sambil memukul bibir mulutnya pelan
"Gimana ya ini bujuk pake apa coba kalo gini!" ucap Saga berbicara sendiri
Beberapa menit kemudian Saga menemukan ide untuk menjinakkan ibu musang saat ini.
Pada saat itu keluarlah Nara dengan sweater berwarna cream dan coksu oversize di padukan rok pendeknya di atas lutut berwarna hitam, rambut seperti biasa yang menambah kesan imut dan cantik, sepatu sneaker perpaduan coksu, penjepit rambut karakter kucing berwarna oranye.
"Ay..." panggil Saga menghampiri Nara yang sedang bercermin
"Hmm..." sahut nya malas bicara
"Jalan jalan yuk!" ajak antusias Saga kepada Nara yang sedang melihat ke arah luar jendela kamar
"Kemana?" tanya Nara tanpa menoleh kebelakang yang terdapat Saga
"Ada deh" jawab Saga dengan senyum manisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...