42. Jam Kos

561 34 1
                                    

"Vier kampret bener si! buat anak orang baper aja" dumel Nara terus berjalan di koridor

Brak

Nara menendang pintu jelasnya keras sehingga para penghuni nya kaget. "Siapa si!" bentak paketu yang terbangun dari mati nya

"Apa?!" sarkas Nara masuk ke dalam kelas dengan santai nya tanpa memperdulikan umpatan semua mereka

"Wehh.. jamkos cuy!!" teriak Ciko masuk kelas

"Yuhu!!!" sorak sorak gembira terdengar ricuh

Nara punya ide agar tidak bosan dalam keadaan jamkos seperti sekarang. "Weh gimana kalo kita karaokean?!!" usul Nara berteriak meminta pendapat

"Ide bagus itu Ra yaudah ayo lah kita join" sahut paketu Edward

"Ada gitar nggak?" tanya Nara

"Ada, ada kok! si Vio bawa" ucap Ardi menunjuk Vio

"Vi lo yang gitar, gw yang nyanyi gimana?" tanya Nara

"Oh aman lah itu Ra.." ucap Viola mengangguk setuju

"Nyanyi lagu viral Ra! yang seru!!" teriak Reyhan sipaling musik

"Ya apa!?" kesal Nara

"Gimana kalo 'Satu-satu dari idgitaf'" ucap Viola diangguki yang lain

"Iya!!! mau cepet!!" sorak gembira heboh terdengar dari kelas Nara

"Oke kalian siap?!!" Instruksi Nara

"Siapp!!!" semangat mereka ada yang berdiri di kursi dan meja

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

•| SATU - SATU |•
IDGITAF

"Mata pernah melihat" nyanyi Nara lalu banyak sorak heboh mereka yang mendengar suara emas nya

"Telinga pernah mendengar" nyanyi Nara mendalami

"Badan pernah terasa..." lanjut Naradiiringi gitar milik Viola yang dipadukan menjadi satu

"Terekam jelas, seakan terjadi baru saja hm-hm"

"Siapa yang salah?" Nara bernyanyi menatap mereka seakan bertanya

"Mantan gw!!" sahut Qila berteriak disambung gelak tawa dari mereka sedang kan Nara dan Vio fokus pada lagu yang mereka nyanyikan

"Siapa yang tangung jawab...?"

"Waktu terus berjalan.."

"Terasa salah karena ada yang belum selesai, oh-oh-oh"

"Aku sudah tak marah..." nyanyi Nara menggema di sudut kelas memantul

"Walau masih teringat..." lanjut Nara lalu memejamkan matanya, menghayati setiap baitnya

"Semua yang terjadi kemarin"

"Jadikan ku yang hari ini.."

"Aku sudah tak benci.."

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang