8. Kecelakaan

942 40 4
                                    

Nara telah sampai di depan sekolahnya yang semua murid nya orang kaya dan terkenal, saat ingin masuk ke dalam gerbang, ia mendengar teriakan orang orang dari luar, Nara pun melihat apa yang mereka teriaki.

Alangkah terkejutnya Nara melihat salah satu siswi yang akan di tabrak oleh bus.

Tanpa ba-bi-bu Nara langsung berlari menghampiri siswi tersebut lalu mendorong nya.

Brak!

Tapi naas Nara yang tertabrak karena ia hanya mendorong tubuh siswi tersebut.

Nara bisa melihat banyak orang orang yang menghampirinya dengan wajah panik dan khawatir.

"Pak cepat panggil ambulans" ujar ibu-ibu dengan nada panik

"Iya-iya tunggu sebentar" jawab bapak bapak yang diminta tolong ibu tadi

5 menit menunggu akhirnya ambulans datang, Nara sejak tadi sudah hilang kesadaran karena kepalanya amat pusing dan sakit di sekujur tubuhnya.

Disisi lain, tepat nya di sekolah sebelah. "Eh gw punya berita guys" ujar Baron saat melihat teman teman nya masih menungggu di pintu masuk sekolah

"Apaan? kalo tentang lo putus lagi mending nggak usah" ucap Rion yang memotong Baron saat ingin melanjutkan perkataannya

"Ish, bukan loh, makanya dengerin dulu" ucap Baron kesal

"Apaan?" tanya Oreo dan di angguki mereka semua

"Tadi di sekolah sebelah ada yang kecelakaan tau" ujar Baron sambil menatap mereka semua

"Lo tau dari mana?" tanya Diro dengan nada yang cukup membuat mereka heran

"Gw liat sendiri lah, dia ditabrak bus yang lewat" lanjut Baron dengan wajah songong

Sedangkan Diro, Vero, Leo, Bimo dan Oreo yang mendengar penuturan Baron pun tampak tak tenang dan cemas memikirkan adik nya jika kenapa-napa.

"Dia cewe apa cowo Ron?" tanya Oreo

"Ciri-cirinya gimana?" lanjut Bimo

"Weh kalo tanya satu-satu dong" ujar Baron yang bingung harus menjawab yang mana duluan

"Yaudah gimana?" tanya Vero yang dari tadi menyimak tapi dalam hatinya sudah amburadul

"Dia itu cewe, mungkin adik kelas kita, ciri- cirinya tuh cantik, rambut di kuncir dua, kalo ga salah namanya Nar-Nar gitu" ucap Baron sambil mengingat ingat nama nara

Mereka yang mendengar pun melototkan matanya karena sudah bisa di tebak bahwa itu adik mereka.

"Rumah sakit mana Ron?" tanya Leo dengan wajah pucat dan cemas

"Kenapa muka lo kek gitu?" tanya rion yang heran

"Udah cepat nggak usah banyak omong, rumah sakit mana!" ujar Diro tak kalah cemasnya

"Weh Weh kalem dong, kalo ga salah dengar, rumah sakit P***** deh" jawab Baron rada takut

"Bang ayo cepat ke rumah sakit" ujar Bimo dengan cemas

Mereka pun menuju parkiran mobil tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Baron.

"Thanks Ron" ujar Vero menyusul adik adiknya yang sudah duluan

"Oh oke bro" jawab Baron yang masih dilanda kebingungan

"On, menurut lo mereka tadi kenapa?" tanya Baron kepada Rion

"On-on otak mu itu yang bloon, nama gw tuh Rion Sanjaya, Baron.." ujar Rion yang ingin menabok wajah Baron yang sedang cengir kambing

"Yaudah lupain jadi gimana?" lanjut pertanyaan Baron yang tadi

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang