"Apaan si!, jangan teriak teriak nanti kalo orang luar denger gimana bambang!"
"Ya-ya maaf Ra.. tapi serius mereka berdua abang Lo?" tanya Gellen dengan raut wajah tak percaya
"Iya, kenapa sih kek kaget gitu?" ucap Nara menatap gellen serius
"Nggak nyangka aja si mereka sering bully Lo dirumah.. padahal Lo kan adek kandungannya sendiri!" ujar Gellen kesal
"Apanya yang nggak nyangka si llen?"
"Ya pas gw disekolah tu ya mereka kan selalu bareng satu cewek nah mereka tuh kek ngeratuin cewek itu banget gitu Lo"
"Oh cicak.."
"Yang Lo maksud cicak itu Ciara bukan sih Ra gw bingung!" ucap Gellen gemas terhadap Nara
"Iya!, Udah berapa kali gw bilang!" umpat Nara kesal setengah hidup
"Ya maap Lo juga asal ganti nama orang aja"
"Apakah aku peduli?" tanya Nara memicingkan matanya
"Nggak!" jawab Gellen ngegas
"Nah itu tau"
"Eh llen ceritain mereka kalo lagi disekolah dong"
"Bisa aja sih"
"Yaudah cepet lah lama Lo!"
"Ya nyabar! gw lagi cari topik"
"Nah ini.. ciara kan polos ya kan ya wak-" cerita gellen terpotong
"Polos apannyaa! ppb dia mah!" kompor Nara
"Diem dulu coy! gw lagi cerita maen potong aja!" kesal gellen
"Hehe iya iya lanjut puh sepuh"
"Waktu itu dia di bully Kakak kelas nya nah Kakak kelasnya itu namanya 'Lerika' tapi semua orang manggil dia 'Lerin', lerin itu suka sama Reno, tapi Reno nggak suka lerin gara gara sering bully adiknya Cia.. alasan lerin bully Cia denger denger si gara gara si Cia nempel terus sama Reno jadi dia nya cemburu gitu.." cerita gellen panjang lebar
"Terus sampe sekarang lerin masih sering bully cicak?" tanya Nara penasaran
"Iya, gw tuh kasian tau sama lerin.." ucap gellen menggantung
"Kenapa emang?"
"Gini lerin kalo habis bully Cia tuh langsung kena bully geng Gior"
"Bully nya lerin itu kayak apa?, Geng gior itu apa juga?"
"Satu satu Ra.."
"Halah cepet jawab!"
"Geng gior itu geng nya Reno dkk"
"Anggota nya sapa aja?"
"Ada bara, Reno, Riko, sagara, putra, Bisma. Ketua nya Sagara dan wakilnya bara"
"Sagara yang Lo maksud siapa llen?"
"Sagara bimatra"
Deg
"Ra?" panggil Gellen sambil melambaikan tangannya di depan muka Nara yang sedang melamun
"Ha? Kenapa?" jawab Nara linglung
"Lo kenapa kayak syok gitu?" tanya gellen heran
"Ga ada" jawab Nara cepat
"Terus terus yang tentang lerin?" ucap Naraya mengalihkan pembicaraan
"Lerin tuh bully nya nggak parah parah amat lah kalo gw liat"
"Contohnya apa?"
"Nampar, Jambak rambut, dikunci kamar mandi, di siram air comberan atau air Pel lah"
"Hmm, nggak parah loh itu"
"Iya tapi kalo geng Gior tau nih ya balesannya 2× lipat dari yang lerin buat"
"Apa tuh apa tuh?" ucap Nara tak sabar
"Kayak lerin dikurung digudang selama seharian, terus ditampar ada 5× lebih kalo dihitung, disiram air kuah bakso panas lah, disiram jus apa lah dll lah pokonya sampe kekerasan"
"Gila! kasian banget!"
"Ya gitu"
"Yang biasanya ikut andil bully lerin siapa llen?"
"Semua geng gior kecuali bara yang bodo amat"
"Jahat bener"
"Dah biasa lah tu"
"Besok gw mau minta papa buat sekolah disana ah" ucap Nara tersenyum misterius
"Lah, bukannya Lo nggak mau bareng kembar ya?"
"Itu kemarin.. sekarang gw mau bareng mereka!" ujar Nara dengan semangat
"Kenapa Lo semangat gitu Ra?" tanya gellen bingung
"Soalnya gw mau ikutan bully Cia" ujar Nara dengan senyum mengembang
"Lo gila!" ucap gellen lalu berdiri dari duduknya
"Santai lah.. gw mau drama llen"
"Drama apa lagi si Ra.." ucap gellen lemas
"Udah lah besok juga tau"
"Emang besok boleh sekolah?"
"Enggak juga si hehe"
"Ee.. kampret!"
"Gw mau temenan sama si lerin"
"Buat apa?"
"Buat jatuhin Ciara"
"Emang Ciara kenapa?"
"Banyak tanya Lo!"
"Elah!" Ucap Gellen kesal
"Llen, lerin punya temen nggak?"
"Banyak tanya lo!" ujar Gellen menirukan gaya bicara Nara
"Bambang!!"
"Hahaha" tawa Gellen pecah saat melihat ekspresi Nara yang melas
"Lerin dulu pernah punya temen tapi udah meninggal gara gara jatuh dari atas rooftop sekolah"
"Ada yang tau penyebabnya nggak?"
"Kayak nya ada tapi nggak mau buka mulut"
"Hmm menarik nih" ucap Nara tersenyum licik
"Jangan aneh aneh lo ya Ra!"
"Udah sono pergi.. udah sore!" usir Nara kepada gellen lalu menuntunnya ke luar jendela
"Asem lo ya, kalo ada maunya doang gw Lo suruh kesini!"
"Emang gw pikirin!"
"Btw makasih babang gellen sayang"
"Sama sama sayang kuh Rara, bye" ucap gellen lalu meninggalkan kamar Nara
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...