13. Tak Terima

769 37 18
                                    

"Hufft.."

"Goodbye Sydney" gumam seseorang yang sedang berada di pesawat

"Semoga bunda sudah bangun"

🐌🐌🐌

Seorang gadis baru tiba di bandara, ia menyeret koper yang sedang dia bawa, semua orang memusatkan perhatiannya ke arah gadis yang sedang berjalan dengan cantiknya

Sedang kan sang empu yang menyadari menjadi pusat perhatian hanya acuh dan menuju ke arah mobil jemputannya.

"Calon mantu mu Mak"

"Kiw kiw cewek"

"Nomornya berapa neng"

"Semoga jodohku ya Rabb"

"Mau nggak jadi istri ku cantik?"

Begitu lah kira kira ucapan orang orang yang melihat gadis itu lewat sedari tadi

"Ayo ma-" ucap gadis itu menggantung

"Mang Setyo!" kaget gadis itu sambil menunjuk ke arah sopir

"S-siapa yang neng" ucap Setyo heran

"What! Lupa sama saya mang?" ujar gadis cantik yang duduk di belakang sopir

"Maaf nona saya tidak mengenal anda" jawab Setyo bingung

"Berhenti dulu!"

Citt

"Kenapa ya non?"

"Mamang bener ga inget saya?" sambil menunjuk diri sendiri

"Enggak atuh non, saya cuma di suruh bapak buat jemput nona" ucap Setyo menatap gadis itu intens

"Ha.., saya itu nar-" belum sempat menyelesaikan ucapannya gadis itu di kagetkan dengan mang Setyo yang berteriak

"Non Naraya!!" kaget Setyo

"Udah inget mang?"

"Ini beneran non Naraya? Masya Allah.. guelis pisan Eneng sekarang mah"

"Hmm" jawab Nara sudah malas

"Yaudah mamang minta maaf ya neng, ga ngenalin Eneng tadi" sesal Setyo membuat nona mudanya tak mood

"Jalan" perintah Nara dipatuhi Setyo langsung tanpa basa-basi

"Y-ya"

🐌🐌🐌

"Non udah sampe.. bangun atuh turu wae si Eneng" ujar Setyo membangunkan Nara yang tertidur

"Euggh" lengguh Nara menetralkan matanya

"Ayo neng udah sampe"

"Ya" jawab Nara lalu turun dari mobil

Nara mengamati rumah yang dulu ia anggap sebagai tempat ternyaman, tapi itu dulu.

Nara melihat banyak motor sport yang terparkir di halaman rumah nya, mungkin teman dari abang nara ralat Maksudnya Bambang.

Saat nara sampai di depan pintu, ia bisa mendengar suara gelak tawa memenuhi ruangan.

"Seperti nya mereka tidak merasa kehilangan" gumam nya

Pintu terbuka lalu Nara masuk tanpa permisi, disaat sampai di ruang tamu, bisa dilihat banyak cogan dan.. satu gadis kecil duduk di tengah tengah mereka.

Nara yang bodo amat pun melangkah menuju kamar nya dulu.

"Woy siapa Lo!" ucap salah satu dari mereka menggelegar

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang