44. Anget

576 33 15
                                    

Beberapa menit Nara menunggu kehadiran Xavier akhirnya sang empu datang dengan membawa sekresek kantong makanan.

"Akhirnya kau datang.. hampir saja aku mati kelaparan" ucap Nara

"Jika kau mati aku bersama siapa?" tanya Xavier lalu menyuapi Nara roti

"Bukan urusan ku juga, perutku terasa sakit.." ujar Nara mengeluh sambil memegang perutnya

"Tadi pagi kau tak sarapan?"

"Jelas tidak! Aku saja hampir telat karena kau semalam tak menghidupkan alarm ku!" kesal Nara menatap sinis Vier

"Kau punya lambung?"

"Apa kau sudah gila! jelas sekali aku mempunyai lambung! Pertanyaan macam apa itu" ucap Nara tidak mood

"Maksudku kau punya penyakit lambung?" tanya Xavier

"Eum.. dulu memang aku punya tapi sudah sekian lama penyakitku tidak kambuh, ku kira sudah sembuh" jelas Nara

"Lain kali makan tepat waktu" ingat Xavi mengelus rambut Nara

"Baik lah jika aku ingat itu" sahut Nara terus memakan rotinya hingga pipinya seperti ikan buntal

"Makan itu sedikit sedikit nanti keselek"

"Apwa kaw mendowakanwkuw!" kesal Nara belum menelan rotinya

"Telan dulu"

"Ap-uhuk uhuk!!" baru saja di ingat kan oleh Vier sudah kejadian saja

"Minum ini dulu" ucap Vier meyerahkan botol air kepada Nara

"Makasih"

"Sudah ku bilang.."

"Iya iya maaf lah"

"Ini masih jamkos kan Er?" tanya Nara memastikan

"Iya, kenapa?"

"Sepertinya sebentar lagi ada pengumuman pulang" tebak Nara

"Tes tes.. oke untuk murid murid diperbolehkan pulang cepat hari ini, guru guru akan membahas tentang acara class meeting untuk beberapa hari lagi sekian terimakasih"

"Apa aku bilang" ucap Nara

"Kalo begitu sebelum pulang anterin aku ke cafe" ujar Nara

"Baiklah" jawab Vier menggandeng Nara keluar

🐌🐌🐌

"Kita duduk di sana saja pemandangannya bagus buat poto poto" jelas Nara menarik Vier

"Kamu pecinta poto?"

"Hehe biasalah cewe kalo liat kek gini bawaan nya kan harus poto dulu" terang Nara tersenyum

"Kamu selalu bawa baju cadangan di tas?" tanya Xavier

"Iya, takutnya ada kejadian yang diluar prediksi BMKG" jawab Nara

"Ayo sini" ucap Nara menarik Vier

"Mas milky latte" pesan Nara

"Nggak mau makan?" tanya kepada Xavi

"Enggak buat kamu aja" jawabnya

"Silahkan kak" saji pegawai laki laki

"Makasih mas" ucap Nara tersenyum

"Kenapa kau tersenyum!" kesal Vier

"Memangnya aku harus apa?" heran Nara

"Kau hanya boleh tersenyum kepada ku saja" tegas Vier

"Cuy! Belum apa apa udah posesif" ucap Nara kagum

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang