Naraya [END] Terbit √

23. Masuk Sekolah?

🐌🐌🐌

Pagi harinya nara terbangun dengan keadaan yang wahh rambut seperti singa, wajah seperti gorila dan seterusnya.

"Aaa... Perut gw kram.!" ucap Nara lalu pergi kekamar mandi

"Aaaa.. tolong hiks hiks sakit, kayak di tinju" ujar Nara melas

"Mama hiks hiks tolong.. gw mau mati aja"

"Ini gak biasannya gw kaya gini!"

"Hufft atur napas buang ke sawah.."

"Huaaa masih sakit!!"

"Gw mau pingsan sumpah!"

"Telpon damkar harusnya ini"

"Bang Gellen tolong..hiks"

Titt

"Hallo.."

"Bang tolongin gw bisa..?" ujar Nara lirih

"Lo kenapa Ra?" heran gellen saat mendengar suara parau Nara

"Gw mau pingsan llen sumpah" ucap Nara semakin lirih

"Weh Lo nggak nge prank gw kan Ra?"

"Beneran bang tolongin pliss.."

"Lo kenapa!? nggak usah bikin gw khawatir!" geram gellen mengira bahwa ini hanya pura pura

"...."

"Woy jawab Ra!!" bentak gellen yang sudah mondar mandir di tempatnya

"Arrhgg"

"Weh gw otw"

Tutt tutt tutt

🐌🐌🐌

20 menit gellen menempuh perjalanan dan akhirnya ia sampai di tujuan "kenapa harus ada pager yang tingginya seperti cita cita gw sih anjing!"

Hap

Bruk

Ceklek

"Ra!, Rara Lo dimana?" panggil Gellen mencari keberadaan Nara yang tak terlihat

"Ara! Lo kenapa kok jadi gini?!" panik Gellen saat melihat Nara yang tergeletak di samping ranjang

Gellen membopong Nara keatas ranjang lalu memposisikan nya tidur. " Ra.. Lo kenapa..?" ujar Gellen pelan

"P-perut gw sakit llen.." lirih Nara melas dan memegangi perutnya

"Kenapa?"

"Mana gw tau cuy!"

"Lo tuh sakit masih aja marah marah!" kesal Gellen

Pukk

"Aaa.. Lo minta ribut ha!!" marah Nara mendelik saat perutnya di tabok gellen dengan entengnya

"Sakit Ra?" tanya polos gellen tanpa dosa

"Ya sakit!! Nggak ada gunanya lo dateng kesini!"

"Ya terus gw harus gimana anjing gw kan gak tau apa apa cuy!"

"Anterin gw ke kamar mandi!" titah Nara tak santai

"Lo kenapa lumpuh?" ujar gellen tak bermanfaat

"Mulut mu tuh yang lumpuh!"

"Tinggal nganterin apa susah nya si!"

"Ya kan masa sampe masuk kamar mandi gw kan cowok"

"Yang gira lo cewek juga siapa!" sahut Nara menendang kaki gellen