"Tesa! Lo nggak apa ha?, Gw khawatir sama lo.." ujar Gellen lalu memeluk sahabat nya erat
"L-llen bisa lepas nggak hiks gw s-sesek" ucap Tesa, lalu Gellen mulai melepaskan pelukannya
"Lo nggak apa kan? Ada yang luka? Mana tunjukin ke gw" tanya Gellen sekali lagi sambil memutar mutar tubuh tesa
"Gw nggak apa, liat dia.. gara gara gw dia jadi gini hiks hiks" ujar Tesa menunjuk Nara yang sedang terbaring
"Liat gw Sa, lo tuh nggak salah, Ara baik baik aja kok cuma kecapean aja dia, kan habis ngelawan penjahat" ujar Gellen seperti menyampaikan nya kepada anak kecil saja
"Emm tapi gw merasa bersalah Ge.."
"Gapapa udah"
"Eugh" lengguhan pendek terdengar dari Nara
Nara menetralkan pandangannya yang blur. "Lo udah bangun?" tanya Gellen
"Belum" jawab Nara datar lalu ingin melanjutkan tidurnya
"Eettt bentar!" tahan Gellen sebelum Nara menutupkan matanya
"Apa?" tanya Nara malas
"Otak lo ada yang geser atau gimana?" heran gellen yang mendapati sifat Nara yang dingin dan datar
"Kenapa?" ucap Nara, udara yang awalnya dingin seketika terasa panas
"E-enggak kok lo lanjut aja hehe" ujar Gellen gugup saat melihat tatapan Nara yang tak bersahabat
"Hufft..." helaan nafas panjang Nara terdengar
"Gw mau istirahat dulu, kalian boleh pergi" ucap Nara jengah
"Lo ngusir kita?" tanya Tesa polos
"Kalo kalian tungguin juga nggak papa" jawab Nara lalu menutup matanya
"Lo beneran gpp Ra?" ucap Gellen memastikan, tak biasanya Nara bersifat dingin kepadanya
"Hm" respon Nara spj (singkat padat jelas)
"Yaudah gw keluar aja kalo gitu cari yang lain yang butuh bantuan medis" ujar Baron yang masih di tempatnya
"Gw sama Tesa ikut" ujar gellen
"Hmm boleh aja, ayo" ajak Baron lalu mereka keluar dari ruang UKS
Sedangkan Nara hanya pura pura tertidur, Nara menatap tajam ke arah luar yang terdapat halaman belakang sekolah yang dipenuhi tumbuhan hijau.
Disana ada ke 6 cogan sedang berkumpul entah membahas apa tapi rautnya menunjukan wajah terkejut.
🐌🐌🐌
"Weh weh kalian percaya nggak si tadi itu Nara? Sumpah badas banget nyerangnya" ucap Bisma antusias
"Percaya nggak percaya si gw" jawab Bara iku nimbrung
"Gw kira dia tuh cewe yang cengeng, alay, terus beraninya ngomong doang nggak bisa buktiin gitu" ucap Putra
"Makannya kalo liat tuh dalem nya bukan luarnya!" sambung Bara
"Tumben kalian berdua diem aja?" tanya Putra menatap Reno dan Riko
"Cape aja gw" jawab Riko lalu di angguki Reno di sampingnya
"Dia siapa?" tanya saga yang tak paham
"Loh lo nggak tau bos? Dia itu kan adeknya si kembar" jawab Bisma menatap Saga yang mengerutkan kening
"Bukannya cuma Ciara ya?" heran Saga
"Lo nggak lupa kan sama Naraya adek gw" ujar Reno dengan nada rendah
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya [END] Terbit √
Teen FictionSeorang gadis yang di asing kan selama 10th di negara orang tanpa keluarga nya, ia dihukum atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat sendiri. Ia menemukan keluarga dan membuatnya menjadi seseorang yang kuat, tekat nya membalas dendam sudah ada sej...