53. Datang Waktunya Tiba

672 28 0
                                    

"Woy Ver masih ori kagak nih lonte!!?" tanya Hego kepada Vero namun orang nya sudah tak terlihat lagi

Ia mengambil air panas yang tengah dimasak oleh kawan nya guna menyiksa para tahanan.

Byur!

"Aarrghh!!, panas!!" pekik nya keras hingga membuat telinga berdengung

"Hai manis boleh sentuh nggak?" Hego mulai menyentuh wajah Ciara yang memerah akibat air panas yang mengguyur wajahnya

"Siapa lo!!" sentak nya meringsut mundur menjauhi Hego yang tengah menatap lapar kepadanya

"Gw anak Devil kenapa? Ayo main sama gw, lo bakalan mendesah keenakan dibawah tubuh gw" ucap nya langsung menarik tangan Cia paksa ia tak peduli dengan rintih kesakitan Ciara

Brugh!

Hego membanting Cia saat sampai di ruang uji coba keperawanan yang disediakan untuk para pria haus nafsu seperti Hego, awalnya ruangan ini tidak disetujui oleh Nara namun karena mereka memaksa terus menerus akhirnya permintaan pembuatan ruangan ini disetujui olehnya.

Ciara menatap takut kepada Hego. "Lo nggak usah takut kelinci! Lo diatas gw dibawah! Wajah lo keliatan pro kalo soal ranjang bukan?" tawar Hego menyuruh Ciara yang bermain terlebih dahulu

"Enggak gw nggak mau!! Lepasin gw!!" tolak Cia berisik keras agar bisa dibebaskan dari sini, sebenarnya ia mau tapi melihat wajah jelek rupa milik Hego membuatnya menolak keras

"Banyak omong ah lo!! Gas" paksa Hego langsung melucuti baju milik Ciara secara paksa, ia juga mendapat tendangan kaki biadab milik Cia saat melepaskan bajunya

🐌🐌🐌

"Hego!" panggil Diro saat melihat nya keluar dari ruang bawah tanah

"Apaan!?" tanya nya menyahut sambil berjalan mendekati Diro yang tengah duduk diatas gazebo taman belakang

"Lo apain mangsa baru?" tanya Diro penasaran, Hego sudah dianggap sebagai orang terpercaya di dalam naungan mafia milik Nara

"Oh pastinya melepas rudal liar gw, dan sedikit bumbu penyiksaan" jawab nya enteng tak merasa bersalah

"Oke deh" sahut nya sambil menganggukan kepala

Disisi lain tepatnya di dalam salah satu sel, terdapat Ciara sudah tak bertenaga, ia kewalahan mengimbangi permainan Hego yang amat brutal dan kasar kepadanya.

"Wow! Liat guys kayak nya menikmati banget ya!" seru Bianka menunjuk nya

"Biya bisa panggil kesini nggak? Katanya mau ketemu sama lonte tadi" tanya nya diangguki Leo langsung keluar memanggil Nara

"Eh bisa nggak si panggil Leya aja!" ucap Alesya tak terima panggilan sayang yang berikan Bianka kepada Naraya

"Apaan sih pada manggil  Yaya -Alesya Aya-! Biya -Bianka Aya-! Veya -Vero Aya-! Diya -Diro Aya-! Reya -Reo Aya-! Leya -Leo Aya-! Biya -Bimo Aya-!!! Terus gw panggil Aya apa!?"

Ucap Nesya kesal sampai ke ubun ubun dengan panggilan sayang mereka kepada Naraya yang begitu banyak nya membuat ia pusing dan binggung sendiri.

"Yaelah lo kan bisa panggil Neya!" usul Lesya dibenarkan yang lain

"Neya apaan lagi astaga!!" frustasi nya menatap mereka nyalang

"Neya singkatan Nesya Aya!" jawab mereka sama kompak nya membuat Cia diliputi amarah karena ia hanya di jadikan nyamuk

"Nggak ah! Udah sekarang semua panggil Naraya 'Zeze' aja nggak ada penolakan!" tegas Bianka tetap bingung dengan panggilan mereka apalagi Zee sendiri

Akhirnya mereka setuju dengan panggilan zee yang dulunya pernah dipakai saat masih kecil oleh mereka.

Naraya [END] Terbit √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang