Tim Rockers kini berhasil meraih gol sebanyak tiga kali, sedangkan tim Gexvil hanya satu. Farel, pemain cadangan yang menggantikan posisi Razu sedang melakukan tendangan bebas di menit akhir.
Masuk atau tidaknya, sudah di pastikan SMK Bangsa yang akan meraih juara. Para pemain lawan berbaris di depan gawang, tujuannya untuk menghalangi bola. Ketika peluit sudah terdengar, Farel langsung berlari ke arah bola. Para tim Gexvil meninggikan tubuhnya untuk melompat di tempat. Farel tidak menendang bola, melainkan angin yang ia tendang.
Ini strategi menipu, dari samping Gerio secepat kilat langsung melakukan serangan dengan menendang bola.
Bola bergelinding melewati bawah kaki para pemain lawan. Kiper tim Gexvil sudah menyerah, dia membiarkan bolanya masuk ke dalam gawang.
"GOL! KE EMPAT KALINYA!"
"KEBANYAKAN GAYA TIM SEBELAH MAH, SMK BANGSA KAN YANG MENANG."
"ANJIR MALU GUE WOI! DATANG JAUH-JAUH KE SINI, EH KALAH!" Murid SMK Sila banyak yang merasa kecewa.
Aldo menatap tajam para timnya, bagaimana bisa kalah lagi. "Permainan lo semua cacat!"
"Seharusnya jadi kapten itu bisa memotivasi timnya, lo harus contoh Zeandre."
Yang lain mengangguk karena merasa setuju dengan Andika. Kaptennya itu terlalu haus untuk menjadi seorang pemenang, cara apa saja telah ia lakukan.
Aldo menarik jersey Andika. "Lo mulai berani?" Rasanya tidak suka ketika dirinya di bandingkan dengan Zeandre.
"Al, kita tertekan karna lo tuntut tim ini harus menang," ungkap yang lain.
"Ketika tim ini kalah, lo cuman bisa marah-marah tanpa kasih kita solusi untuk jadi lebih baik ke depannya."
Aldo memilih pergi ke luar dari lapangan dengan kepala yang tertunduk, ia sedang menahan rasa malu ketika kekalahannya di lihat oleh banyak orang. "Dasar tim sialan! Jelas-jelas gue lebih baik dari pada Zeandre."
Peluit sebanyak tiga kali telah di tiup oleh wasit, pertanda pertandingan telah selesai. Raizel berpelukan dengan Syarla. Ternyata menyenangkan juga menonton futsal, di sini sangat terlihat kebersamaannya.
"Gue mau kasih air minum ke Kak Arfan, lo tunggu di sini ya."
"Bentar, gue ikut sama lo." Raizel segera mengambil susu coklat dan handuk kecil dari dalam tasnya.
Syarla lantas tersenyum menggoda, tak lupa pula mengedipkan sebelah matanya. "Buat kapten futsal ya, Rai?"
Dengan jujur Raizel menjawab. "Iya, buat siapa lagi."
Kedua gadis itu langsung bangkit dari tempat duduk, mereka melangkah menghampiri tim Rockers.
Di kedua tangan Gerio, ada banyak sekali pemberian dari para penggemarnya. Ia menerima dengan perasaan senang. "Mantap banget, bisa makan coklat selama seminggu."
Arfan mengangguk sambil tersenyum bangga, ia pun sama mendapatkan banyak hadiah. "Zeandre kenapa sih, enggak pernah mau terima."
Zeandre dari tadi sibuk menolak, tidak ada satu pun pemberian yang ia terima.
"Hmm, mungkin dia punya alasan sendiri," terang Gerio.
Liora mendekati Zeandre. "Hai Zean, selamat ya! Oh iya, ini aku ada sesuatu buat kamu."
"Makasih, tapi lebih baik lo kasih ke yang lain aja."
Sepertinya Liora terlalu berharap pemberiannya akan di terima oleh Zeandre. Namun kenyataannya? Ia pun sama di tolak seperti yang lain. Jujur saja, hatinya berdenyut sakit saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANDRE
Teen FictionKapten futsal SMK Bangsa menyembunyikan keyakinan agamanya dari seorang gadis bernama Raizel Anataqila. Dia melakukan hal ini karna mempunyai alasan tersembunyi. Secara perlahan Zeandre menjebaknya dengan rasa nyaman, sehingga membuat Raizel tak mam...