Satu minggu telah berjalan sangat cepat, kini Raizel dengan Zeandre melangkah melewati lapangan untuk ke gedung jurusan TKJ. Tiba-tiba saja hantaman keras bola futsal mengenai belakang punggung cowok itu.
"Kamu enggak apa-apa?" Raut wajah Raizel terlihat cemas.
Zeandre tersenyum tipis, tangannya mengusap puncak kepala Raizel. "Aman sayang."
Mata Raizel menjelajah mencari pelaku. "Siapa yang tendang bola ini ya?"
Dari arah belakang seorang gadis berlari kencang untuk memeluk tubuh Zeandre yang hot. Hal ini membuat Raizel terkejut setengah mati. Siapa dia? Mengapa berani sekali. Padahal satu sekolah sudah tau bahwa Zeandre mempunyai seorang pacar.
Deg!
Pelukan yang sempat menghilang kini kembali. Rasanya ternyata masih sama. Zeandre terdiam seperti patung, jantungnya berdebar sangat kencang.
"Aku kangen, Ean!" Dia melepaskan pelukannya, lalu tersenyum tulus.
Diam-diam Raizel mengepalkan kedua tangan. Cemburu? Jelas. Melihat Zeandre di peluk gadis lain membuat hatinya terbakar. Di tambah lagi Raizel heran dengan Zeandre yang hanya diam, biasanya di sentuh selain dirinya cowok itu akan marah.
"Zean?"
Gadis itu menoleh saat Raizel memanggil nama Zeandre. Keningnya mengerut sebab bertanya-tanya tentang dia, apa yang telah terjadi setelah ia pergi meninggalkan sekolah ini.
Namun ia tidak mau terlalu jauh penasaran, lagi juga pasti gadis itu hanya penggemar berat Zeandre. "Ean! Kamu pasti kaget ya? Ada aku di sini!"
Sampai saat ini Zeandre hanya diam seraya mengamati bola mata yang dulu selalu ia kagumi. Gadis berambut gelombang panjang itu mengambil bola futsal saat mendengar bel masuk berbunyi. "Maaf, bolanya aku tendang terlalu kencang. Ayo kita masuk kelas," ucapnya sambil menarik tangan Zeandre.
Seperti terkena sihir dari mantra-mantranya, Zeandre pergi begitu saja meninggalkan Raizel seorang diri. "Dia siapa?"
Raizel memperhatikan gedung sekolah, semua siswa-siswi SMK Bangsa mengintip dari jendela kelas ketika Zeandre melewati koridor bersama gadis itu.
"Lo kenapa diam aja di sini? Mau sengaja telat ikut pelajaran?" Arya si ketua osis menepuk pundak Raizel, tindakan yang ia lakukan membuat gadis pendek itu terkejut.
Bibirnya tersenyum kecil. "Maaf Kak, ini mau ke kelas."
Langkah kakinya yang cepat berhasil membawa Raizel masuk ke dalam kelas sebelum pelajaran di mulai. Pikirannya tidak bisa fokus karna moodnya sedang tidak baik-baik saja. Hari ini Syarla tidak masuk sekolah, ia izin untuk hadir di acara keluarganya.
"Liat instagram gosip SMK Bangsa deh, ada berita heboh banget!"
"Ternyata satu tahun yang lalu di sekolah ini ada couple futsal!"
"Zeandre sama cewek itu cocok ih, gue gemes sendiri liat foto-foto mereka."
"Asli, ceweknya keren banget waktu main futsal."
Raizel sempat mendengar percakapan teman sekelas yang duduk di belakangnya. Ah, rasanya ia butuh sekali penjelasan langsung dari Zeandre. Mungkin istirahat nanti Raizel perlu berbicara dengannya. Melihat kedatangan guru, gadis ini mengeluarkan buku serta alat tulis.
Empat jam belajar membuat murid 10 TKJ 2 otaknya berasap. Bagaimana tidak? Pagi hari sudah harus berurusan dengan pelajaran matematika.
"Zean kok enggak jemput?" Raizel sudah menunggu selama lima menit, namun Zeandre tidak datang juga. Aneh, biasanya cowok itu setiap istirahat selalu ke sini untuk mengajaknya ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANDRE
Ficção AdolescenteKapten futsal SMK Bangsa menyembunyikan keyakinan agamanya dari seorang gadis bernama Raizel Anataqila. Dia melakukan hal ini karna mempunyai alasan tersembunyi. Secara perlahan Zeandre menjebaknya dengan rasa nyaman, sehingga membuat Raizel tak mam...