27

487 18 1
                                    

Dari depan kelas Helen memperhatikan kedatangan Zeandre bersama dengan Raizel yang baru saja memasuki area sekolah. Jika di lihat-lihat mereka berdua semakin dekat saja! Ini tidak bisa di biarkan, Helen harus secepatnya berbuat sesuatu.

"Sepertinya kita punya satu tujuan," ucap seseorang dari samping tubuh Helen.

Helen menatapnya dengan sinis. "Lo siapa?"

"Oh iya, nama gue Liora." Kini jari gadis itu menunjuk ke arah Raizel yang sedang berjalan menaiki anak tangga. "Lo mau kerja sama enggak? Buat hubungan mereka jadi berantakan."

"Hubungan?" tanya Helen bingung.

"Eh? Ternyata lo belum tau ya, mereka itu sekarang udah pacaran." Liora tahu hal ini karna ia sempat menguping percakapan antara Raizel dengan Zeandre yang sedang video call.

Kedua tangan Helen terlihat mengepal, sorotan matanya jadi penuh amarah dendam. "Peringatan kemarin belum cukup ternyata!" Tanpa sadar ia meneteskan air mata, bersamaan dengan itu hatinya terasa sesak.

"Lo nangis?"

Helen tidak menjawab, ia sibuk dengan perasaannya sendiri. Mengapa sangat mudah? Untuk Raizel bisa mendapatkan hati Zeandre. Sedangkan dirinya begitu sulit. Terhitung sudah dua kali, Zeandre menghancurkan hatinya.

Ini kesempatan yang akan Liora pakai, tangannya perlahan mendekat untuk mengusap punggung Helen. "Yang pantas jadi pacar Zeandre itu lo, bukan Raizel! Emang ya, dia itu suka banget merebut kebahagiaan orang lain."

"Kebahagiaan lo di ambil juga?"

Liora mengangguk dengan semangat. "Lebih tepatnya kebahagiaan keluarga gue."

Helen menyipitkan kedua matanya. "Seragam kita sama, lo anak perhotelan kelas berapa?"

"Sebelas perhotelan empat," jawab Liora.

"Oke, mulai sekarang kita berteman dalam merusak hubungan mereka!" Helen menghapus sisa air matanya yang mengalir di pipi. Berawal dari hari ini sampai selamanya, Raizel secara resmi menjadi musuh dirinya yang harus cepat-cepat di lenyapkan.

~✮~

"KALIAN BERDUA YANG ADA DI ATAS POHON JAMBU, KENAPA TIDAK MASUK KELAS?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KALIAN BERDUA YANG ADA DI ATAS POHON JAMBU, KENAPA TIDAK MASUK KELAS?"

Keduanya tersentak kaget mendengar suara teriak yang cukup melengking itu. Gerio mengatur napas agar detak jantung dirinya tidak berdebar terlalu kencang. "Suka-suka kita lah, lo iri aja!"

Cowok yang mempunyai jabatan sebagai ketua osis itu lantas memutar bola matanya dengan malas. "Kalian tidak bisa se-enaknya, sekolah punya peraturan yang harus di patuhi."

"Kita bayar kok," pekik Arfan.

"Semuanya juga bayar! Tapi yang lain tidak seperti kalian berdua!"

Gerio terkekeh sambil melirik ke arah Arfan. "Memangnya kita berdua seperti apa?"

ZEANDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang