26

293 19 1
                                    

Zeandre menatap Gerio dengan raut wajah yang datar. "Kenapa berhenti?"

Sebenarnya Gerio sendiri tidak berani untuk melakukan hal tadi. Jujur saja jika andai kata Raizel agamanya sama, ia pasti akan mendukung. Apa harus sampai seperti ini? Gerio menebak perasaan Zeandre tidak bermain-main dengan gadis itu.

Pertemanan mereka selama dua tahun sekarang berada di ujung tanduk, hanya karna cinta semuanya terpecah belah. Berharap apa dari hubungan beda agama? Seharusnya cukup mencintainya saja, jangan pernah egois untuk bisa memiliki.

"L--lo serius?" tanya Gerio dengan suara yang sedikit bergetar.

"Udah lah, Ger! Kita emang berteman, tapi urusan pribadi enggak berhak untuk ikut campur. Seharusnya kita menghargai pilihan Zeandre. Ketika jatuh cinta, hati kadang enggak sejalan dengan kenyataan!"

"Dan buat lo Zean, jangan lupa sama perjuangan Gerio selama ini. Kalau lo tetap bulat sama keputusan tadi! Gue ikut keluar dari Rockers."

Ucapan yang keluar dari mulut Arfan, mampu meredam emosi keduanya.

Gerio berusaha untuk mengatur napasnya, setelah merasa sudah lebih tenang ia kembali berbicara. "Gue minta maaf semuanya, terutama untuk lo, Zean. Apa yang gue lakukan tadi sama sekali enggak ada niat buruk, hanya saja gue terlalu dalam berpikir ke arah depan."

Bibir Zeandre tersenyum, seperti ini lah cara khawatir seorang Gerio. "Gue terima permintaan maaf dari lo dan gue juga minta maaf kalau buat lo kecewa. Ternyata gue orang yang cukup lalai dalam mengendalikan perasaan."

Kini keduanya saling berpelukan untuk melepas permasalahan tadi. Semua yang melihatnya lantas tersenyum lega, tak heran ketika mereka ikut berpelukan juga.

"Berhubung Razu udah pulang dari rumah sakit, gimana kalau sekarang kita makan-makan untuk merayakan kemenangan tim ini?"

Zeandre dengan senang hati setuju sama apa yang Rio katakan. "Silakan pesan apa mau kalian, gue yang akan bayar."

Sebelum pesan makanan lewat aplikasi online, Arfan bertanya untuk menentukan menu apa yang ingin teman-temannya makan.

"Pada mau pesan apa?"

Secara bergantian para anggota tim Rockers menyebutkan masing-masing kemauannya. "Oke, ada tambahan enggak?" tanya Gerio yang bertugas mencatat pesanan mereka semua.

Mereka menggelengkan kepalanya karna merasa cukup.

"Ger, jangan lupa pesan untuk anak-anak di jalanan."

"Siap Zean!"

"Malam ini enggak jadi latihan, gue mau kita fokus bahas rencana penyerangan buat balas perbuatan tim Gexvil!"

Semuanya lantas mengangguk setuju, hari pembalasan untuk orang yang sudah mengganggu ketenangan mereka akan segera tiba.

"Apa aman bahas di sini?" tanya salah satu anggota tim.

Zeandre mengintai keadaan basecamp dengan mata elangnya. "Erlan, tolong lo kunci gerbang di depan."

Yang di perintah lantas menjalankan tugasnya dengan baik. Dua menit kemudian Erlan kembali kumpul bersama mereka. "Udah aman."

"Lo punya target berapa orang?"

"Ada tiga. Yang pertama adalah Dave, orang yang bikin kita kehilangan Lintang. Gue mau ini jadi urusan Ucup, Erlan, Fathir dan juga Haidar. Kalian berempat harus bisa menculik Dave, gimana pun caranya!"

Mereka yang namanya di sebut saling berjabat tangan. "Siap kapten!"

"Reon, orang kedua yang akan jadi urusan Farel, Alang, Tonny dan Renaldi."

ZEANDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang