28

357 12 1
                                    

Sudah lima hari berturut-turut Zeandre mengajari Raizel belajar dalam rangka persiapan ulangan praktik. Malam ini adalah hitungan ke enam. Raizel sangat bersungguh-sungguh, raut wajahnya terlihat fokus pada buku dan juga layar laptop.

Tepat pukul sembilan malam, Zeandre meletakan segelas susu coklat di meja yang Raizel pakai untuk belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul sembilan malam, Zeandre meletakan segelas susu coklat di meja yang Raizel pakai untuk belajar. "Nih di minum dulu, aku buat susu kesukaan kamu."

Raizel menoleh sekilas seraya tersenyum manis. Ah, hatinya jadi tersentuh karna Zeandre sangat perhatian kepadanya. "Iya, nanti aku minum Zean."

"Dari tadi nanti terus jawabnya, makanan kamu juga belum di sentuh sama sekali. Tolong jangan jahat sama diri sendiri, setidaknya buat aku. Nanti kamu bisa sakit."

Selama berjuang ingin meraih nilai yang bagus, Raizel sering tidak nafsu makan. Hal ini membuat Zeandre merasa cemas tentang kesehatan gadisnya. "Berlebihan dalam belajar itu tidak baik, otak kamu perlu rehat. Jangan buat aku marah, Rai."

"Setelah semua selesai, aku janji akan makan."

Zeandre dengan kasar menutup buku serta laptop yang ada di hadapan Raizel, gadis ini benar-benar keras kepala.

Melihat tindakan yang di lakukan oleh Zeandre, tentu membuat Raizel menatapnya dengan perasaan kesal. "Aku belum selesai, Zean!"

"Buka mulutnya," perintah Zeandre yang ingin menyuapi Raizel.

Raizel mengulum bibirnya, ia sangat berusaha untuk tidak tersenyum. Karna sekarang hatinya sudah mulai terbawa perasaan. Ini pertama kalinya Raizel jatuh cinta, jadi wajar saja jika masih bisa merasakan kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutnya.

"Gemes banget sih, jadi mau aku cium!"

"A--aku bisa makan sendiri," pintanya.

"Kalau kamu makan sendiri, pasti enggak akan di makan. Udah buka mulutnya, biar aku aja yang suapin."

"Iya udah, berdoa dulu sama-sama."

Deg!

Tubuh Zeandre langsung terbujur kaku. Apa yang harus ia lakukan? Untuk melihat google rasanya tidak akan mungkin bisa. Ia tidak punya kesempatan itu.

Sialan, baca doanya aja gue enggak tau! Zeandre membatin kebingungan. Bodoh sekali, dirinya jadi terjebak sendiri. Seharusnya Zeandre punya persiapan untuk mempelajari hal-hal kecil tentang agama kekasihnya.

"O--oh ya, berdoa." Seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa, Zeandre mengikuti cara Raizel untuk berdoa. Kedua tangannya ia angkat dan setelah selesai mengusapkannya pada bagian wajah.

"Pastanya enak, kamu bikin atau beli jadi?" Raizel sangat menikmati menu ini, rasanya akan terasa kurang bila hanya makan satu suap saja. Di tambah lagi ia lagi di suapin sama pacar.

Pertanyaan macam apa ini? Mana mungkin Zeandre masak. Bisa-bisa dapurnya akan terbakar hangus. "Aku beli."

"Sejak kapan? Kok aku enggak liat?"

ZEANDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang