13 || Ciuman Tanpa Sengaja

19.7K 1K 16
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Arsyi masih terdiam dengan mulut terbungkam, seakan nyawanya terasa ingin keluar saat itu juga. Kenapa Haris bisa tahu semuanya?

"K-Kak H-Haris udah tau?"

"Iya, saya tahu, kamu pasti kabur dari pesantren 'kan?"

Arsyi menghembuskan nafas lega, syukurlah ternyata Haris belum tau tentang pernikahannya. "Kok Kak Haris tau sih, kalau aku kabur?"

"Arsyi ... saya sudah lama kenal kamu, kamu itu orangnya nekat, dan saya tau papa kamu, tidak mungkin Om Wildan mengizinkan kamu pulang secepat ini, pasti kamu kabur 'kan?"

Dugaan Haris tidak salah, memang dirinya berniat kabur waktu itu, tapi kenyataannya ia sekarang sudah menikah, dan Haris belum tau tentang hal itu.

"Ya ... mau gimana lagi, orang juga nggak betah tinggal di pesantren, makanya aku kabur." dumel Arsyi, Haris cuma geleng-geleng kepalanya.

"Lagian Papa udah nggak marah lagi kok." Arsyi terpaksa berbohong.

Haris menatap serius wajah Arsyi, tidak ada sedikitpun kecurigaan yang muncul di benaknya, malah Haris semakin yakin bahwa pacarnya itu masih setia. Perlahan Haris mengusap kepala Arsyi yang tertutup Khimar.

"Sebenarnya saya kecewa karena kamu sudah kabur dari pesantren. Tapi saya juga tidak berhak memarahi atau melarang kamu, karena ... saya bukan siapa-siapanya kamu."

"Tapi Kak Haris 'kan pacarnya Arsyi." ralat Arsyi.

"Cuma pacar ... bukan suami."

Deg!

"Saya sadar, kalau saya tidak pantas buat kamu, Arsyi. Kamu seorang putri bangsawan sedangkan saya cuma anak yatim-piatu yang bekerja sebagai barista, penghasilan saya juga tidak sebanding dengan penghasilan Papa kamu. Tapi saya tetap akan berusaha Arsyi, saya akan berusaha agar bisa memantaskan diri saya buat kamu." ungkap Haris, sungguh-sungguh.

"Stop Kak! aku nggak suka ya liat Kak Haris ngerendahin diri kakak terus di hadapan aku. Bagi aku tuh Kak Haris udah perfect, jadi aku nggak mau kalau Kak Haris terus-terusan merasa insecur sama aku."

"Tapi--"

Untuk kesekian lamanya Arsyi menghangatkan tubuhnya kembali dalam pelukan Haris, tak terasa air mata haru bercucuran di bajunya. Haris juga senantiasa mengusap kepala Arsyi yang terbenam di dadanya. Pacarnya itu memang manja.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang