18 || Mulai Akur

17.2K 965 16
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Atookk eee ... Atookk

Ish mane Atok nih?


Hari menjelang sore, mumpung juga Aishan tidak ada janjian ketemuan sama Listia. Ini adalah kesempatan buat nonton film favoritnya. Ya, bisa dibilang Aishan peminat nomor satu kartun Malaysia yang udah tersohor di Indonesia, apa lagi kalau bukan si kembar kuning dan biru. Pas kebetulan juga Arsyi tidak ada di rumah, kalau enggak udah diketawain sama tuh cewek.

Macem mane nih? Mesti Kak Ros marah?

UPIINN ... IPIINN....

"Lo masih nonton yang begituan?"

Glep!

Aishan langsung memalingkan wajahnya di mana Arsyi tengah memergoki dirinya yang masih nonton film anak kecil. Entah sejak kapan cewek itu muncul? yang pasti wajah Aishan sudah semerah jambu biji sekarang.

"Eng-enggak, cuma lewat." ralat Aishan, malu-malu.

"Nggak usah boong lu! gue udah ngintip dari tadi, lagian Lo ngapain malu? gue juga masih suka nonton itu kok." aku Arsyi, membuat Aishan menautkan alis kirinya.

"Lo suka?"

"Dikit." balas Arsyi.

"Oh iya, gue ... boleh minta bantuan lo nggak?" pinta Arsyi sebelum masuk ke kamarnya.

"Bantuan apa?"

"Eumm ... ini, gue baru aja cuci foto Mama, sekalian mau gue pasangin di kamar, jadi lo mau nggak, bantuin gue?"

"Ya udah, sini gue pasangin."

Aishan dan Arsyi langsung masuk ke kamar untuk memasangkan foto berukuran 10R, lengkap dengan bingkai berwarna gold yang dihiasi ukiran bunga. Sudah pasti Arsyi membelinya dengan harga yang tidak main-main.

Palu sama paku, mungkin itu saja yang diperlukan oleh Aishan. Nggak pake ribet, jangan lupa juga! Dia calon Arsitek, jadi kalau hal ini mudah-mudah saja baginya.

Sekarang Aishan sudah menaiki kursi, sementara Arsyi cuma menahan kursinya agar Aishan tidak terjatuh.

"Di sini?" tanya Aishan yang sedang memastikan dimana posisi yang pas buat fotonya.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang