44 || Aisyi

19.3K 1.2K 250
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Malaysia, malam hari.

"Qisti...."

"Iya, Mas?"

"Tidur sayang! nyetrika nya dilanjutin besok aja." titah Haris, laki-laki yang sudah menyiram kembali sekuntum bunga yang hampir layu.

Aisyah Qistina Hanum, gadis itu masih setia menyetrika baju kerja suaminya. Haris sekarang sudah diangkat sebagai direktur utama di perusahaan Ayah mertuanya. Haris memang bukan pria yang berpendidikan tinggi, tapi dari cara berpikirnya yang cukup kreatif dan kehidupannya yang sangat disiplin, membuat Papi Haydar kagum dan bersyukur karena Haris sudah menjadi menantunya.

Oleh sebab itu, Papi Haydar memberikan pangkat tersebut untuk Haris. Seorang Haris Rayendra yang dulunya berprofesi sebagai barista sekarang beralih menjadi seorang direktur.

Lantas siapa yang beruntung disini kalau bukan Qisti? Walaupun pernikahan mereka terjadi karena sebuah tragedi yang hampir merusak mentalnya dulu. Sekarang Qisti dan Haris sudah saling mencintai. Mereka sudah sama-sama melupakan apa yang terjadi di masa lalu.

Usai menyetrika sebagian baju-baju suaminya, Qisti menghentikan kegiatannya sejenak. Dia menatap ke arah suaminya yang sepertinya sudah menunggunya dari tadi di atas kasur, karena tidak ingin membuat suaminya lama menunggu, akhirnya Qisti terpaksa melanjutkan tugasnya besok saja.

"Capek ya?" tanya Haris ketika istrinya sudah mendekatinya.

Qisti mengambil posisi seperti biasa, bersandar di bahu suaminya. "Ya iyalah capek banget, namanya juga istri."

"Sini! Mas kasih vitamin dulu." Haris menangkup wajah istrinya lalu mencium keningnya dengan penuh perhatian. Hal ini biasa dilakukan Haris ketika istrinya sedang capek.

"Makasih Mas." ucap Qisti, tersenyum.

"Mas lakuin ini karena Mas nggak mau lihat istri Mas lesu karena kecapean, Mas hanya ingin lihat kamu tersenyum setiap hari, dan Mas tidak ingin lihat kamu murung seperti dulu."

"Aku beruntung bisa dimiliki sama Mas Haris. Mas adalah orang yang udah nyelamatin kehidupan aku, mas yang udah bikin aku masih bisa tersenyum sampai sekarang. Karena Mas Haris, aku bisa ngelupain semuanya...."

"Termasuk Varrel." ucap Qisti, lirih sambil membayangkan apa yang sudah dilakukan pria bejat itu terhadapnya dulu. Mengingat peristiwa itu, mata Qisti pasti akan berkaca-kaca, tapi jangan pikir Haris akan membiarkan air mata itu lolos dari kelenjarnya.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang