49 || Ungkapan Rasa

20.8K 1.4K 246
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Udah pada nungguin ya? Jangan lupa Follow akun ini!
Gerrysalutt_

Udah pada nungguin ya? Jangan lupa Follow akun ini! Gerrysalutt_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kamu belum terlambat, Aishan."

Deg!

Tangis Aishan mereda, cowok itu terpaku dengan kaki seseorang yang berdiri dihadapannya, Aishan mengangkat pandangannya dari bawah hingga akhirnya netranya bertemu dengan seorang pria yang sedang menyunggingkan senyum untuknya.

"Papa?"

Jelas Aishan terhenyak, kenapa Papanya Arsyi masih disini? Bukannya mereka sudah pergi?

"Berdirilah, Nak!" Papa Wildan memegang bahu Aishan untuk membantunya berdiri. Wajah Aishan masih tertampang kebingungan, kenapa tiba-tiba sikap Papa Wildan berubah lembut seperti ini?

"Pah, kenapa Papa masih ada disini? Bukannya Papa--" Ucapan Aishan terkunci rapat ketika melihat seorang gadis bergamis putih menghampirinya. Matanya pun mulai berair kembali, bibirnya bergetar seakan tak kuasa untuk berucap.

"S-Syi?"

Langkah gadis itu kian cepat dan akhirnya mereka berpelukan dengan tangis haru dan bahagia. "Ais, aku mohon jangan cerain aku, hiks, aku nggak mau pisah dari kamu, aku nggak mau jauh dari kamu, aku masih mau jadi istri kamu. Aku nggak bisa bohongin lagi perasaan aku, aku cinta sama kamu, Aishan, aku sayang sama kamu, aku mohon tolong pertahanin pernikahan kita, aku cinta banget sama kamu, Aishan...."

Mata Aishan seketika berbinar, bulir sebening kristal meluncur dari sudut matanya, sungguh, tanpa ragu, Aishan semakin mempererat pelukan mereka.

"Aku nggak akan pernah cerain kamu, Syi. Nggak akan pernah, kita tetap akan menjadi suami-istri. Aku juga tidak ingin membohongi perasaan aku lagi, jujur, Syi. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, aku tidak ingin kamu jauh-jauh dari aku. Kamu tetap akan jadi istri aku, Syi. Kita tetap akan bersama selamanya. Aku mencintai kamu, istriku."

Sekian lama dimana mereka saling memendam perasaannya sendiri, di hari ini, jam ini dan detik ini, akhirnya kedua pasutri itu saling jujur tentang perasaan mereka sendiri. Tak ayal jika Papa Wildan juga ikutan terharu melihat mereka berdua.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang