59 || Aku Rindu Mama

17.4K 1.1K 165
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Makin ke sini makin dikit banget dukungannya, padahal mau End loh!
Pokoknya tembusin vote dan komen banyak-banyak! Nggak lama lagi Ais &Syi bakalan gulung tikar 🤸💥

HAPPY READING!

***


7 Months Later....

Seorang wanita bergamis abaya dan kerudung hitam itu sedang beristirahat sejenak di taman belakang rumah orangtuanya. Bunyi ayat Al-Qur'an terdengar dari mulutnya seiring dengan tangan yang aktif mengelus perut besarnya.

Sembilan bulan sudah Arsyi hamil, ia bersyukur karena bisa melewati masa-masa kehamilannya dengan tenang dan nyaman, apalagi dikelilingi oleh orang-orang baik yang selalu menyemangati dirinya. Aishan dan Arsyi sudah tidak tinggal lagi di rumah kecilnya, sekarang mereka sudah pindah dan akan selamanya menetap di rumah Papanya, bahkan sampai anak-anak mereka besar nanti.

Semua harta warisan milik Papa Wildan sudah dipertanggung jawabkannya untuk Aishan, menantu satu-satunya. Begitu wisudanya selesai, Aishan langsung diberikan pangkat sebagai CEO di perusahaan Papanya. Sementara Papa Wildan sendiri akan mengurus bisnis lainnya, seperti hotel, restoran, dan Villa yang berada di luar kota.

Hari ini adalah hari Jum'at, sambil menunggu Papa dan suaminya pulang dari Shalat Jum'at, Arsyi berteduh sejenak di halaman belakang rumahnya sambil membaca Al-Qur'an.

Tiba-tiba fokusnya beralih ke ponselnya yang bergetar tanda ada sebuah pesan masuk. Tenyata dari suaminya.

Senyuman Arsyi melengkung indah saat membaca pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman Arsyi melengkung indah saat membaca pesan itu. Suaminya selalu buat dirinya salting.

Senyum yang tadipun hilang, kesal sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum yang tadipun hilang, kesal sekali. Aishan selalu mementingkan binatang peliharaannya dibandingkan dirinya, mana dikasih nama lagi. Dulu kucingnya dikasih nama Aisyi, ya kalau kucing sih udah lumrah, dimana-mana semua orang pasti kasih nama buat kucingnya.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang