38 || Koma?

22.2K 1.3K 194
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


"Aku tidak sempurna, aku membuat kesalahan, aku menyakiti mu. Tapi ketika aku meminta maaf, aku bersungguh-sungguh."

~Aishan Atharrazka~



***

Apa masih ada celah kesempatan untuk sebuah penyesalan yang begitu fatal?

Aishan Atharrazka, pria yang baru menyesali perbuatannya, kenapa dia tidak bisa berpikir jernih sebelum bertindak? Kenapa dia tidak bisa mengontrol emosinya sebelum menindas? Sekarang yang menjadi korban pelampiasannya adalah istrinya sendiri.

"Gue memang bodoh, gue bego, bangsat!" makinya sendiri.

"Gue suami sialan, gue nggak pantes jadi suami Lo, Syi."

Saat ini Aishan tengah duduk di salah satu kursi koridor rumah sakit Citra Kasih, Arsyi sedang ditangani oleh dokter dan Aishan masih menunggu hasil pemeriksaannya. Entah apa yang akan terjadi dengan Arsyi. Arsyi juga mengalami pendarahan hebat di kepalanya.

"Jika terjadi sesuatu sama lo, gue nggak akan pernah mengampuni diri gue sendiri, Syi. Nggak akan pernah...."

"Aishan!"

Aishan mendongak ke sumber suara yang memanggil namanya, terlihat Papa Wildan, Ayah Malik, dan Bunda Ayra sedang tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Aishan apa yang terjadi, Nak?" Papa Wildan terkesiap saat melihat baju Aishan yang penuh dengan darah.

"Apa yang terjadi dengan Arsyi? Putri saya kenapa?!" tanya Papa Wildan sedikit meninggikan suaranya.

"Abang, katakan Nak! Arsyi kenapa?" tanya Bunda Ayra sembari mengelus pundaknya.

Aishan sendiri masih terdiam kaku, melihat kegelisahan dari raut wajah Papanya Arsyi, lagi dan lagi Aishan merasa dirinya sama sekali tidak berguna. Dengan bulir bening yang kembali membanjiri pipinya, Aishan menjatuhkan tubuhnya di kaki Papa Wildan, besimpuh memohon maaf atas kekhilafan yang sudah ia perbuat.

"Maafin Aishan, Pah, maafin Aishan, ini semua gara-gara Aishan, Arsyi kecelakaan gara-gara Aishan, Pah...."

"Aishan apa maksud kamu? Berdirilah Nak! Jangan berlutut seperti ini!"

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang