بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Cewek itu bukan boneka yang bisa lo permainkan saat lo butuh doang, cewek itu adalah berlian yang harus kita jaga dengan kasih sayang bukan malah dimanfaatin.
-Aishan Atharrazka-
*****
Pagi.
Halaman depan kampus.
________________________"Kamu tahu nggak sayang? apa persamaan kamu sama kodok?" tanya Aishan.
Yang ditanya langsung melotot tajam.
"kamu mau nyamain aku sama kodok? Kurang ajar banget sih jadi cowok!"
"Eh eh eh... Enggak gitu sayang, dengerin dulu! Aku belum habis ngomongnya,"
Gadis berambut caramel dengan aksen poni menyamping yang semakin menambah kesan cantiknya, seketika menoleh kembali menatap Aishan, kali ini dengan tatapan penasaran. Si pemilik bibir mungil plus berbentuk hati dengan lipstik merah muda yang ia kombinasikan dengan baju putih lengan pendek, serta celana putih dan hak tinggi yang tentunya putih juga.
Dia, Listia Anastasia, satu-satunya wanita penghuni hati seorang Aishan. Daripada bola mata coklat itu, Aishan justru lebih tertarik dengan dagu Listia yang berbentuk V. Benda itu yang selalu Aishan cubit bila pacarnya sedang merajuk.
"Sayang... Jangan marah lagi ya! Please, dengerin dulu!" bujuk Aishan yang jarinya selalu aktif mencubit dagu Listia.
"Samanya kamu sama kodok itu ... kalian sama-sama bisa hidup di dua tempat, kalau kodok bisa hidup di darat dan di air, kalau kamu bisa hidup di darat dan...."
Seketika Aishan mengambil tangan Listia lalu di meletakkannya tepat dimana irama detak jantungnya sedang bersenandung di dalam sana.
"Di sini. Kamu bisa ngerasain 'kan, hm?"
Dengan sigap Listia menyingkirkan kembali tangannya. "Gombal." bebernya.
"Tapi so sweet, 'kan?"
"Enggak sama sekali, yang so sweet itu, kamu ngajakin aku travelling, shopping, dinner, lah ini, malah ngegombal mulu, nggak asik tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ais & Syi || SEGERA TERBIT
RomansaPart masih lengkap + Segera terbit. 𝙷𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚙𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗, 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑? ═══ ❀ ═══ "Apapun ceritanya, pokoknya kita harus cerai, titik!" "Heh! Lagian siapa juga yang mau sehidup...