17 || Terciduk

17.4K 989 23
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ekhem ... Ekhemm...."

Deg!

Spontan Aishan dan Arsyi langsung membuang pandangan mereka ke sembarang arah. Kini pipi mereka sama-sama merah semerah tomat. Ya, mungkin saja mereka malu karena sudah terciduk sama seorang bocil.

"Ekhem ekhem, Bang Aby, kayaknya kita udah ganggu orang lagi lovey-dovey nih." kelakar Afra. Dia tidak datang sendiri, tapi di temani sama Abyan.

Abyan sendiri tidak merespon apapun, dia cuma diam dan tersenyum. Tak ayal jika banyak orang menjulukinya pria blasteran, ya, blasteran Kutub Utara sama Kutub Selatan.

"Lo berdua ngapain ke sini?" tanya Aishan seakan merasa terganggu.

"Udah! Abang Ais nggak usah malu-malu meong, bilang aja kalau Bang Ais mau cium-ciuman 'kan sama Kak Syi?"

Abyan langsung menyentil kening adiknya, bahasanya itu lho, kaya anak remaja saja, padahal tuh bocah masih kelas 4 SD lho.

"Eum Bang, Kak, kami ke sini cuma mau nganterin ini." ujar Abyan sembari menyerahkan nasi goreng spesial khas buatan Bunda Ayra.

"Makasih ya." Arsyi langsung mengambil bungkusan itu dari tangan Abyan.

Pas banget. Sudah lama Arsyi tidak menikmati masakan rumah, selama menikah, Arsyi dan Aishan selalu pesan makanan dari luar. Itu juga salah papanya, udah tau anaknya nggak bisa masak, napa nggak sewa pembantu coba?

"Ya udah kalau begitu, Abyan kuliah dulu sekalian ngantar Afra ke sekolahnya." pamit Abyan.

"Iya, hati-hati."

"Bang Ais Pepet terus ya! Jangan kasih kendor!" pesan Afra.

"Satu lagi!"

Mau apa lagi sih tu anak?

"Kalau Bang Ais sama Kak Syi mau program cucu buat bunda, jangan lupa ajak Afra ya!"

"Hah?!"

Tanpa menunggu lama, Abyan langsung memboyong adik gembulnya itu ke mobil. Makin lama dibiarin, makin ngawur aja ngomongnya.

Setelah Abyan dan Afra pergi, kini Aishan dan Arsyi tinggal berdua lagi.

"Abyan itu adek Lo?" tanya Arsyi.

"Hm."

"Kok beda banget ya ama lo?"

"Napa?! Lo mau ikutan bandingin gue sama dia?!" sarkas Aishan dengan wajah cemberut.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang