27 || Pergi Kajian

18.2K 998 46
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Manisnya senyum hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang mencintai dengan hati."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lo mau kemana?"

Pertanyaan pertama dari yang keluar mulut Aishan saat melihat istrinya sedang berdandan di cermin. Aishan sempat terpana dengan penampilan Arsyi yang sedikit berbeda dari sebelumnya, biasanya cewek itu hanya mengenakan hijab yang tidak sepenuhnya menutup dada serta rok atau celana kulot, belum pernah ia melihat Arsyi memakai gamis. Tapi sekarang ... sungguh, sulit bagi Aishan mengalihkan pandangannya.

'Cantik.' batinnya.

"Lo mau pergi kondangan?" tanya Aishan lagi.

"Bukan...." balas Arsyi sembari membenarkan hijabnya.

"Trus?"

"Gue mau ikut kajian di pesantren Al-Fattah, ada pengajian khusus wanita di sana."

"Mmpptt ... Hhaahaa...."

Arsyi langsung mengerutkan alisnya saat Aishan tertawa. "Napa lo ketawa?"

"Lo ... mau pergi ke majlis? Hhaaha lo nggak lagi sakit 'kan?" kekeh Aishan.

"Tumben Lo?"

"Bukan tumben, lo aja yang nggak pernah liat, orang mau ke jalan yang baik malah di ketawain."

"Oke oke, tadi lo bilangnya mau kemana? Pesantren Al-Fattah? Lo pernah mondok di sana juga?"

"Enggak, kok lo kaya tau banget tentang pesantren itu?" tanya Arsyi balik.

"Ya tau lah, itu 'kan cabang dari pesantren kakek gue. Awalnya pesantren itu dipimpin sama Om Haydar, Papinya Qisti. Tapi semenjak Om Haydar punya pekerjaan lain di Malaysia, ya ... sekarang dipimpin sama anak dari temannya kakek."

"Kenapa nggak diserahin sama Ayah lo?"

"Ayah terlalu sibuk mengelola bisnis perusahaan, jadi tidak mungkin kalau Ayah menanggung keduanya sekaligus. Lagian kalau Abyan sudah lulus S1 nanti, mungkin akan diserahin ke dia."

"Kenapa nggak lo aja? Lo 'kan anak sulung?"

Aishan mengerucutkan bibirnya, pertanyaan Arsyi memang konyol, udah di lihat dari pakaiannya aja sama sekali nggak pantas, kenapa masih nanyak?

Ais & Syi || SEGERA TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang